Skip to main content

Siagakan Ambulance NET, Cegah Angka Kematian Bayi

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Kali ini Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyediakan kendaraan ambulance bernama Neonatal Emergency Transport Net (NET'S).

"Ambulance ini dikhususkan untuk menjemput dan membantu persalinan bagi pasien yang akan atau yang sudah melahirkan bayi di bawah normal atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)," kata Febria Rachmanita selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/1/2018).

Ambulance yang beroperasi sejak tahun 2017 ini, lanjut Febria, merupakan satu-satunya kendaraan layanan kesehatan pertama di Indonesia dan akan dijadikan pilot project di beberapa kota lainnya.

Tidak hanya itu, fasilitas yang berada di dalam ambulance NET'S terbilang lengkap, antara lain, inkubator beserta kelengkapan alat dan obat, ventilator beserta kelengkapan alat dan obat, peralatan dan obat untuk resusitasi bayi baru lahir termasuk jackson rees dan T piece resusiator.

"Biasanya kalau mengantar pasien yang hendak melahirkan bayi rendah menggunakan kendaraan pribadi atau umum, nah selama perjalanan kan kurang oksigen dan sebagainya makanya kami menyediakan alat-alat medis secara lengkap di dalam ambulance," urainya.

Tidak hanya alat yang lengkap, Dinkes juga menyiapkan tenaga medis yang handal dan terlatih saat menangani persalinan ibu yang melahirkan bayi di bawah rendah melalui pelatihan yang diikuti tenaga medis RS.Soewandhi dan tenaga ahli medis puskesmas se-surabaya selama 1 minggu.

"Salah satu pelatihannya adalah menstabilkan suhu dan tingkat kelembapan inkubator sesuai kondisi bayi yang baru lahir," tandas perempuan lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo ini.

Fenny – panggilan akrabnya turut menyampaikan manfaat lain dari ambulance NET'S yaitu menekan angka kematian bayi yang lahir di bawah rendah. Menurutnya, sepanjang tahun 2017, jumlah bayi yang meninggal dunia akibat lahir secara rendah sebanyak 200 bayi.

Namun, dengan adanya ambulance NET'S, dirinya berharap mampu menekan angka kematian bayi secara perlahan-lahan. "Sejauh ini kami sudah melayani 42 bayi dan alhamdulilah semuanya lahir selamat dan sehat," imbuhnya.

Saat ini, sambung dia, mobil ambulance NET'S hanya berpusat di RS.Soewandhi. Namun, Dinkes berencana untuk melebarkan sayap dengan meletakkan layanan trasnportasi kesehatan tersebut di 5 titik serta menambah jumlah armada ambulance NET'S yang saat ini jumlahnya hanya 1 unit.

"Sesuai perintah Ibu wali kota, kita akan menyebarkan lokasi ambulance di 5 titik dan akan menambah jumlah armada ambulance yang direncanakan tahun ini, tapi sekarang masih dalam proses pengadaan," ucap Fenny.

Fenny menambahkan, bagi warga yang belum tahu cara memanfaatkan mobil ambulance NET'S, Dirinya menganjurkan warga menghubungi 112 atau jika pasien sudah berada di rumah sakit diharapkan langsung menelepon RS. Soewandhi. "Tinggal sebutkan nama dan alamat, kami akan langsung meluncur," tegas perempuan berkacamata ini. (pan)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...