SURABAYA (Mediabidik) - Metode menanam dengan menggunakan media hidroponik yang dilakukan oleh SMPN 3 Surabaya, memang sangat efektif untuk dikembangkan di sekolah wilayah perkotaan yang lahannya terbatas. Sekolah yang beralamat di Jalan Praban No. 3 Genteng, Surabaya ini tidak hanya mengajarkan teori kepada para peserta didik, tetapi juga praktik membudidayakan hingga memasarkan tanaman hidroponik.
Sistem pertanian hidroponik ini terbukti lebih produktif ketimbang menanam di media tanah. Dengan hidroponik, masa panen sayuran, seperti sawi, bayam dan selada, hanya membutuhkan waktu 45 hari tanam. Sedang penanaman secara konvensional baru bisa dipanen setelah 80 hari.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, konsep hidroponik ini bisa dilakukan di rumah masing-masing, selain dirasa lebih sehat juga bisa untuk menghemat anggaran biaya rumah tangga.
"Paling tidak, bisa ada penghematan dalam pengeluaran rumah tangga. Tidak perlu beli sayuran, cukup dengan tanaman sendiri," kata Ikhsan, saat membuka acara panen raya School Farming di SMPN 3 Surabaya, Jum'at (26/01/18), pagi.
Sekitar 5000 jenis sayuran yang dipanen hari ini diantaranya adalah sawi daging, sawi hijau, sawi jepang dan sayuran organik lainnya. Lokasi panen raya pun terbagi menjadi dua tempat yakni school farming yang berlokasi di salah satu atap bangunan sekolah dan kebun sayur yang berada di dekat kolam ikan lele.
Menurut Ikhsan, sayuran hidroponik ini memiliki kelebihan dibandingkan sayuran yang ditanam secara konvensional, yakni bisa dikonsumsi langsung karena perawatannya tidak menggunakan bahan kimia. "Insya Allah ini lebih sehat dan lebih alami, karena tanpa pupuk, pestisida dan segala macam," ujarnya.
Kedepan, Ikhsan berharap, panen kedua nanti seluruh kepala sekolah SMP se Surabaya akan melakukan studi banding ke SMPN 3 Surabaya, untuk belajar bersama-sama bertanam dengan menggunakan media hidroponik, karena metode ini dirasa efektif dikembangkan di sekolah perkotaan yang lahannya terbatas. "Semangat yang dilakukan siswa dan para guru di SMPN 3 Surabaya mudah-mudahan bisa menular ke sekolah lain," pungkasnya. (pan)
Comments
Post a Comment