Skip to main content

Dewan Pertanyakan Kinerja PDAM Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Belum maksimalnya kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada kota Surabaya dalam hal pelayanan air bersih  terhadap pelangan yang bernama Gatot Suharto warga Graha Mas VI Lama Surabaya, mendapat sorotan anggota DPRD kota Surabaya. 

Ayu Pratiwi anggota DPRD Surabaya dan juga menjabat Ketua fraksi Golkar menilai kinerja PDAM Surya Sembada Surabaya dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan terkesan buruk dan tebang pilih serta tidak sesuai dengan program yang digaungkan "Seratus Persen Air Bersih Untuk Warga Surabaya".

"Kalau memang sudah diukur, ada nominalnya dan pelanggan sudah bayar, kenapa nggak segera dilaksanakan, alasannya karena pipanya kurang. Berarti itukan kesalahan dari PDAM, "ucapnya, saat ditemui diruang Komisi A DPRD Surabaya, Senin (8/1).

Masih menurut Anggota Komisi A DPRD Surabaya, saya jujur saya telpon pak Iqbal Sekretaris PDAM kota Surabaya, pertama saya bilang mana pelayanannya PDAM yang selama ini dibilang baik, memang saya tidak bisa telpon langsung ke direkturnya mungkin dia lagi sibuk. 

"Saya memang belum tau direkturnya yang baru siapa?. Dan saya hanya punya nomernya pak Iqbal saya telpon dia baik-baik. Besoknya saya telpon lagi ngak diangkat - angkat, kan nggak bener, gitu kok gembar gemborkan pelayanan PDAM baik, baiknya dimana, "tanya nya. 

Anggota fraksi Golkar ini menambahkan, kalau itu kavling-kavling, sementara yang sebelah sini belum ada penghuninya. Kalau pipa ditanggung oleh pemilik yang sudah ada. Ya berat sebetulnya, bagi orang yang menengah.

"Tapi kebetulan, mungkin mereka butuh, ya di ada-adakan. Menurut hemat saya, sebaiknya diutangi saja dulu, nanti yang kosong terbangun kan terdata. Tinggal per rumah nanti kena berapa?, jadi tidak dibebankan ke satu orang yang diujung,"pungkasnya. 

Lanjut Anggota Komisi A, ini baru ditempat ini saja, saya betul-betul kaget membaca, kalau ada info PDAM melayani memberi aksea seratus persen air bersih. 

"Ahkirnya saya berpikir disitu mana, karena kenyataannya tidak seperti itu. Kalau memang seperti itu, polanya ya harus dirubah,"tegasnya. 

Perlu diketahui, protes anggota Komisi A DPRD Surabaya terkait kinerja PDAM. Bermula dari keluhan Gatot Suharto warga Graha Mas VI Surabaya. Merupakan tetangga dari Ayu Pratiwi, sudah setahun lalu mendaftar dan membayar uang sebesar kurang lebih Rp 29 juta untuk pemasangan pipa induk ke PDAM Surya Sembada kota Surabaya. Walaupun sudah mengeluarkan uang tidak sedikit. Tapi hingga kini, yang bersangkutan belum bisa menikmati air bersih tersebut. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni