Skip to main content

Awal Februari Dishub Surabaya Rekayasa Lalin Jemur Ngawinan

SURABAYA (Mediabidik) - Guna pelancar lalu lintas di dikawasan Jemur Ngawinan sebelah timur Frontage Jalan A.Yani, dalam minggu ini Dinas Perhubungan bersama Dinas PU Bina Marga dan Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Jemur Ngawinan, yang sebelumnya dua arah menjadi satu arah.

Irvan Wahyu Drajat Kepala Dinas Perhubungan kota Surabaya mengatakan, minggu ini ahkir Januari atau awal bulan depan kita kordinasi dengan Bina Marga untuk penyelesaian rekayasa lalu lintas dikawasan Jemur Ngawinan Frontage Timur.

"Diharapkan, PU Bina Marga segera memindahkan separator (pembatas jalan) sehingga simpang Jemur Ngawinan, Jemur Sari dan A.Yani akan ideal dilakukan rekayasa lalu lintas,"terang Kadishub Surabaya, Kamis (25/1).

Kadishub Surabaya menambahkan, diharapkan nanti dari Jemur Sari dan Jemur Handayani yang menuju selatan tidak lagi melintasi palang pintu kereta api di Jemur Ngawinan tapi bisa langsung belok ke kiri.

"Belok kiri Frontage timur, yang menuju selatan lanjut dan yang menuju utara akan berputar disimpang baru kita yang di A.Yani, Jemur Sari I atau di depan BRI. Sehingga langsung bisa putar balik ke arah utara,"ucapnya.

Pria lulusan S2 Manajemen Teknik ITS 2003 ini melanjutkan, karena dulu memang selain menunggu penyelesaian Jemur Ngawinan juga penyelesaian Dolog.

"Karena Dolog sudah selesai, kini tinggal penyelesaian Jemur Ngawinan,"ucapnya.

Masih menurut Irvan, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) tahun kemarin dan kita sudah melakukan pengecatan marka, pemindahan traffik dan sebagainya.Tinggal pemindahan separator saya harapkan minggu ini selesai. 

"Nanti kami kordinasi dengan Satlantas Polrestabes untuk uji coba rekayasa disitu. Jadi nanti palang pintu Jemur Ngawinan akan full untuk arah lalu lintas dari selatan khususnya, yang menuju Jemur Sari, Jemur Handayani yang dulu dua arah akan jadi satu arah, sehingga cukup lebar, yang selama ini masih tersisa, palang pintu kereta api yang menutup diharapkan lebih lancar."paparnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...