Skip to main content

Guna Mencegah Banjir ROB, Pemkot Pasang Tanggul Sepanjang 350 Meter

SURABAYA (Mediabidik) - Guna mengantisipasi banjir ROB di wilayah kampung nelayan Kejawan Lor Kenjeran kelurahan Kenjeran kecamatan Bulak, pemkot Surabaya akan pasang tanggul sepanjang 350 meter dengan lebar jalan 6 meter.

Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (PU CKTR) Iman Kristian mengatakan, tujuannya untuk mencegah banjir ROB agar tidak masuk ke pemukiman warga, selain itu juga untuk jalan inspeksi sama saluran tepi.

"Maksudtnya, tujuannya biar warga tidak kebanjiran,"terang Iman saat dikonfirmasi, Sabtu (13/1).

Masih menurut Kabid Perumahan dan Permukiman, awalnya kerjasama dengan pusat. Tapi, sekarang pusat masih terbatas anggarannya jadi dikerjakan oleh pemkot dulu.

"Mulai nguruk sampai pemasangan tanggul biaya dari pemkot semua. Untuk anggarannya kurang lebih Rp 4 milliar dan masih dievaluasi, karena baru pengusulan mau lelang."jelasnya.

Dia menambahkan, pengerjaannya mulai tahun ini, sebenarnya tahun lalu sudah mulai nguruk, tahun ini mulai nanggul dan masang infrastruktur jalan dan saluran.

"Untuk pekerjaan lanjutan baru mau kita lelang, sebelumnya sudah untuk pengurukan tok. Untuk lebarnya 6 meter dan panjangnya 350 meter, batasnya dari rumah pompa kenjeran sampai batu-batu."pungkasnya.

Di tempat terpisah Prayit camat Bulak membenarkan ada pembangunan tanggul oleh Dinas PU CKTR di kampung nelayan Kejawan Lor Kenjeran.

"Itu pembuatan tanggul. Jadi kampung nelayan dikelilingi tanggul, diurug sertu kemudian dibuat jalan,"ucapnya.

Prayit menambahkan, untuk jalan 6 meter dan tanggul gronjong sekitar 3 meter.

"Jadi rencana untuk tanggul dan jalan, juga untuk memgamankan kampung situ dan akan dibuat jalan untuk nelayan melaut,"kata Camat Bulak.

Lanjut camat Bulak, pelaksanaan pengurukan itu dari bulan November - Desember 2017, nanti lanjutkan lagi. Karena kemarin tutup tahun,"paparnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...