Skip to main content

Gus Ipul Apresiasi Keberhasilan Warga Gang Dolly Dan Jarak

SURABAYA (Mediabidik) - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyapa warga eks lokalisasi Dolly dan Jarak dengan masuk ke sebuah gang yang ada di Jalan Putat Jaya 3A Surabaya.

Di sepanjang gang, Gus Ipul berdialog dan masuk ke beberapa rumah warga. "Gimana kabarnya bapak, Alhamdulillah suasana di sini sekarang bersih ya," puji Gus Ipul ketika masuk ke salah satu rumah warga.

Diujung gang, tepat berbatasan dengan pemakaman Putat Jaya, Gus Ipul lantas masuk ke sebuah balai RW yang juga digunakan sebagai pusat UKM Samijali (Samiler Jarak Doli).

Beberapa ibu-ibu sudah menyambut dan minta Gus Ipul mencicipi keripik singkong yang telah mereka olah beraneka rasa dan warna. "Ini Gus, tanpa pengawet, dan kami goreng dengan minyak yang higienis sehingga sehat," ujar Siti Maisaroh, sambil memberikan satu bungkus keripik.

Gus Ipul mengaku gembira karena warga sekitar Dolli dan Jarak terus berusaha untuk memperkuat UMKM dengan menjadikan eks lokalisasi menjadi sentra UMKM.

"UKM Samijali ini salah satu contoh keberhasilan warga bertahan dan bahkan sekarang sudah berproduksi dan mulai memetik hasilnya," kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, rata-rata hasil kerajinan warga eks lokalisasi Dolli dan Jarak sudah sangat bagus. Hasil olahan warga memiliki rasa yang enak, higienis dan telah dikemas dengan baik.

"Prinsipnya UMKM itu akan berhasil jika kualitasnya bagus, harga murah dan bisa didapatkan dengan mudah. Saya kira untuk UMKM Dolli dan Jarak ini tinggal pemasarannya yang perlu dibantu," kata dia.

Pemerintah, juga akan terus melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM di Dolli dan Jarak ini termasuk di dalamnya akan membantu akses permodalan. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...