Skip to main content

Poros Tengah Dampingi Gus Ipul Di Pilgub Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Gus Ipul diberi deadline untuk segera memberi jawaban atas tawaran poros tengah untuk mendukungnya pada Pilgub Jatim 2018. Ketua DPD Partai Gerindra Supriyatno mengatakan bahwa tiga partai ini sudah menyampaikan kepada Gus Ipul akan mendukung dengan catatan wakil nya nanti mampu bersaing dengan lawan nya dalam Pilgub Jatim 2018.

"Sore ini kami tunggu jawaban Gus Ipul untuk memastikan sikap atas tawaran kami. kita sudah ajukan nama nama untuk cawagub dampingi Gus Ipul, nanti terserah Gus Ipul untuk memilih," kata Supriyatno, Selasa (9/1).

sejumlah nama yang disebut diantaranya Sowarno mantan Pangdam V Jatim, Morinho, Eko Patrio Politisi kader Gerindra, Suyoto politisi  PAN/Bupati Bojonegoro dan Anang Hermansyah Politisi PAN/ anggota DPRRI."Tinggal pilih, calon yang zaman now juga ada," kata Pria yang juga ketua komisi 11 DPRRI ini. 

kalau setuju kata Supriyatno  berarti Gus Ipul akan didukung oleh 5 partai yaitu PKB, PDIP, Gerindra, PAN, dan PKS. Menurut Supri ini adalah hasil pertemuan 3 Petinggi partai, yaitu sekjen DPP PAN, Presiden PKS, dan Ketum Gerindra kemarin."namun meski begitu, kita juga tetap mempertimbangkan kalaupun tidak memilih calon yang kita ajukan, namun wakil yang dipilih Gus Ipul mampu membuat menang, tidak menutup kemungkinan kita tetap dukung Gus Ipul. yang penting bisa mengungguli Khofifah Emil," ungkapnya. 

Bagaimana kalau Gus Ipul tidak sejalan dengan harapan poros tengah ini, Supri menjelaskan pihaknya akan menyampaikan kondisi ini kepada para Ketum. "Kalau gak sesuai ya saya lapor Ketum untuk juga disampaikan pada Ketum 2 Partai lainnya. Dan segera melakukan skenario berikutnya. Ya kalau masih buntu bisa abstain, atau merapat pada calon yang mendapat dukungan dari Kyai Khos," tutupnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...