Skip to main content

Berpasangan Dengan Puti Soekarno, Ini Kata Gus Ipul

SURABAYA (Mediabidik) - Bakal calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menilai keputusan dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarno di Pilkada setempat 2018 merupakan takdir.

"Tidak ada rencana, bahkan sampai detik terakhir. Dan yang pasti, tanpa ada campur tangan dari Allah SWT maka ini tak akan terjadi," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Pria yang juga Wakil Gubernur Jatim tersebut mengaku selama ini pernah bertemu dengan Puti di beberapa kesempatan, antara lain menghadiri haul Bung Karno tahun lalu, termasuk pernah bertemu ketika menunaikan ibadah haji sekitar tahun 1999.

"Saat itu saya bersama Cak Imin (ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar) dan kiai-kiai awal era reformasi sempat bertemu di Tanah Suci," ucap salah seorang ketua PBNU tersebut.

Terhadap kualitas Puti, Gus Ipul yang juga cicit pendiri NU KH Bisri Syansury itu memuji kemampuan dan kapasitas anggota DPR RI dua periode tersebut, bahkan memiliki banyak pengalaman karena termasuk aktivis, dosen, enerjik serta aktif berorganisasi.

"Saya yakin dan optimistis Mbak Puti tidak diragukan kemampuannya. Nantinya, masyarakat Jatim akan mengenal dan cinta terhadap Mbak Puti," katanya.

Sementara itu, pasangan Gus Ipul-Puti secara resmi diumumkan langsung di kantor DPP PDI Perjuangan hari ini dan akan mendaftar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim di Surabaya malam ini.

Cucu Presiden Pertama RI, Soekarno, tersebut lahir di Jakarta pada 26 Juni 1971 dan memulai debut politiknya dengan menjadi anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan sejak Pemilu 2009, termasuk saat ini sebagai anggota Komisi X DPR RI.

Pasangan ini diusung gabungan empat partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI P (19 kursi), PKS (6 kursi) serta Partai Gerindra (13 kursi). (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...