Skip to main content

Komisi B Jatim Akan Temui Menteri Kelautan Soal Permen Tak Pro Rakyat

SURABAYA (Mediabidik) - Peraturan Menteri Kelautan yang melarang para nelayan untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan dilaut dengan menggunakan alat cantrang mendapat protes dari beberapa nelayan yang ada di jawa timur.

Pasalnya penangkapan ikan dengan alat cantrang yang sama menteri kelautan dianggap tidak ramah lingkungan ini justru bagi sebagian nelayan yang ada di jawa timur merugikan dan sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian mereka.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Ahmad Firdaus menyayangkan kebijakan pemerintah pusat melalui Peraturan Menteri (Permen) Kelautan yang melarang penangkapan ikan dilaut menggunakan alat Cantrang.

" Seluruh  nelayan yang ada di Lamongan merasa resah dan mereka meminta kepada wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD Jatim agar minta penegasan dan bila perlu menolak kebijakan menteri kelautan yang dianggap tidak pro nelayan," terang Firdaus saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (4/1).

Politisi asal partai Gerindra Jatim ini juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat komisi B yang membidangi perekonomian akan temui kementrian kelautan yang ada di jakarta guna meminta ketegasan dan kejelasan terkait peraturan menteri kelautan ibu susi yang di tolak oleh para nelayan yang ada di Jawa Timur.

"Kami akan koordinasi dengan kementrian kelautan mungkin ada solusi sebagai pengganti Cantrang alat tangkap ikan dilaut yang dianggap  para nelayan justru mengurangi pendapatan nelayan yang berpengaruh pada nafkah pendapatan Perekonomian," tegas politisi asal lamongan ini. ( rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...