Skip to main content

Risma Batal Maju di Pilgub, Puluhan Warga Surabaya Gelar Tasyakuran

SURABAYA (Mediabidik) - Batal direkomendasi oleh DPP PDI P Megawati Soekarno Putri untuk maju di Pilgub Jatim, puluhan warga Surabaya menggelar syukuran. Sebab, sebelumnya santer diisukan bahwa Wali Kota Risma akan direkomendasi untuk menjadi cawagub mendampingi Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang diusung oleh PDIP, PKB, dan PKS.


Warga Surabaya yang mengikuti aksi syukuran itu berasal dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya Forum Relawan Saya Surabaya, Perempuan NU Surabaya, Komunitas UKM Surabaya, Pusuran dan Seniman Surabaya, Karang Taruna, Kader Lingkungan Surabaya dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Awalnya, mereka berkumpul di Taman Bungkul lalu bersama-sama berangkat ke Balai Kota Surabaya dengan dikawal ketat oleh pihak kepolisian.


Tiba di Balai Kota, tepatnya di sisi timur pintu masuk Balai Kota, mereka menyampaikan orasi satu persatu. Massa aksi ini ditemui oleh Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser. Seusai berkomunikasi dengan Fikser, mereka memotong sebuah tumpeng sebagai pertanda syukuran atas batalnya rekomendasi. Tumpeng itu lalu dipotong dan dimakan bersama-sama. 

Koordinator Aksi yang sekaligus Ketua Forum Relawan Saya Surabaya Imam Budi Utomo mengaku senang mendengar rekomendasi Cagub dan Cawagub Jatim yang akan diusung oleh PDIP tidak jatuh kepada Wali Kota Risma. 


Ia menilai, doa dan aspirasi dari warga Kota Surabaya yang telah digelorakan selama kurang lebih satu minggu ini didengar oleh Megawati Soekarno Putri, sehingga memberikan rekomendasi Pilgub Jatim kepada kader lainnya.


"Makanya, kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Megawati karena telah mendengar aspirasi kami yang masih menginginkan Bu Risma tetap di Surabaya. Keputusan itu (tidak merekom Bu Risma) sudah sesuai dengan tuntutan kami selama ini," kata Imam kepada wartawan di sela-sela aksi, Rabu (10/1/2018).


Menurut Imam, Wali Kota Risma harus menuntaskan dulu dua periode kepemimpinannya di Surabaya. Sebab, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.  "Selama ini Bu Risma sudah menata banyak hal di Surabaya, kami khawatir apabila ditinggal sekarang, tidak bisa diteruskan oleh penggantinya," tegasnya.


Bagi mereka, perjuangan mempertahankan Wali Kota Risma untuk tetap memimpin Kota Surabaya, sejauh ini sudah selesai. Mereka pun berencana mencopot semua atribut yang "gandoli" Wali Kota Risma maju di Pilgub Jatim. Secara simbolis, mereka merobohkan karangan bunga yang tersebar di sekitar Balai Kota Surabaya.


Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser yang menerima massa aksi menyampaikan salam dan ucapan terimakasih kepada warga yang telah menggalar aksi di Balai Kota. Ia pun menyampaikan permohonan maaf dari Wali Kota Risma yang tidak bisa menemui massa aksi karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan.


"Beliau juga ucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga dukungan dan silatirahmi ini makin membuat Surabaya makin aman dan sejahtera," pungkas Fikser.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni