Skip to main content

Sinkronisasi Data Siswa SMA/SMK Miskin, Disinyalir Rawan Kepentingan

SURABAYA (Mediabidik) - Sinkronisasi data siswa miskin SMA/SMK di kota Surabaya oleh Pemprov Jatim mendapat respons dingin dari wakil walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana perihal kabar tersebut.

Whisnu menegaskan jika mengacu kepada UU, maka seluruh siswa di Kota Surabaya juga mendapatkan hak pendidikan (gratis-red), tidak hanya siswa yang berlatar belakang keluarga miskin.

"Anggaran di Pemkot itu untuk seluruh siswa, karena sesuai UU itu bunyinya setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, bukan setiap warga miskin, maka kalau memang belum bisa diatasi, sebaiknya pengelolaannya diserahkan kembali ke kita," ucapnya usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Surabaya, Senin (6/3/2017)

Tidak hanya itu, ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menegaskan bahwa data milik Bappeko Kota Surabaya yang mencatat ada 11 ribu siswa miskin di sekolah SMA/SMK Surabaya tentu lebih kongkrit dibanding data pemprov yang hanya mencatat 5 ribu siswa miskin.

"Mereka (pemprov-red) bisa saja mendata sekian ribu atau berapa, tetapi data pemkot bisa dipastikan lebih kongkrit, karena jangkauan kita lebih mudah," tegasnya.

Whsinu menambahkan jika sebenarnya selama ini Pemkot Surabaya sudah menyiapkan sejumlah skema terkait bantuan untuk siswa miskin, namun untuk pelaksanaannya masih dibatasi oleh opsi yang diberikan pemprov sebagai pengelola.

"Karena sampai saat ini opsinya masih dibatasi, kalau kami luncurkan, apakah benar nantinya siswa di Surabaya bisa benar-benar terbebas dari biaya," tambahnya.

Bahkan Whisnu mengaku jika saat ini mulai mencium aroma yang tidak baik di sistem pengelolaan SMA/SMK yang kini menjadi kewenangan Pemprov Jatim.

"Persoalan yang muncul bukan hanya soal pembiayaan siswa, tetapi ada problem bagaimana pengelolaan SMA dan SMK," tandasnya.

Ini menyangkut good will Pemprov, lanjut Whisnu, yang dalam hal ini Gubernur, tetapi mungkin saja hal ini pak gubernur juga tidak tau.

"Sepertinya ada kepentingan lain di bawah, contoh kasus perpindahan kepala sekolah SMA ke SMK dan sebaliknya, itu juga perlu menjadi catatan," pungkasnya.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni