SURABAYA (Mediabidik) - Merasa prihatin melihat masih banyaknya masyarakat yang belum mampu mengkhitankan anaknya memantik kepedulian Wakil Ketua DPRD Saurabaya, Dr Ratih Retnowati untuk menggelar sunatan massal. Politisi Partai
Demokrat tersebut, mengaku rutin menggelar sunatan massal di sejumlah wilayah di Surabaya.
Seperti yang yang dilakukanya di Kecamatan Sawahan dua hari lalu sebanyak 26
anak-anak usia sekolah mengikuti sunatan massal yang digelar pihaknya secara pribadi.
"Ini murni kepedulian saya setiap tahun dan sudah saya lakukan jauh sebelum menjadi
Anggoata DPRD Surabaya,'' ujarnya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya,
Senin (6/3).
Menurutnya, ada beban psikologis yang dialami para anak usia sekolah ketika sudah cukup umur, namun belum juga dikhitan orang tuanya. Tak hanya anak, orang tua juga lebih terbeban lantaran selama ini yang terjadi ketika mengkhitankan anaknya bukan
sekadar mengkhitan, namun juga menggelar hajatan. Tentunya, hal itu butuh biaya.
''Bagi anak, mereka merasa malu dan bahkan banyak yang mengaku enggan bersekolah
lantaran kerap jadi bahan ejekan teman karena belum sunat,'' ujarnya.
Ratih mengatakan, bakti sosial (baksos) yang digelarnya setiap tahun tersebut tidak
hanya pada sunatan massal, namun juga pengobatan gratis bagi masyarakat.
''Ada titik-titik wilayah yang menjadi sasaran dan butuh kepedulian semua orang, itu yang kita garap,'' ujarnya.
Selain pengobatan gratis, lanjut dia, digelar juga deteksi dini kanker servix bagi para
wanita atau kerap disebut papsmear.
Selain pengobatan gratis, lanjut dia, digelar juga deteksi dini kanker servix bagi para
wanita atau kerap disebut papsmear.
''Kesadaran masyarakat menjaga kesehatan cukup bagus dengan kita langsung jemput bola, mereka datang berbondong-bondong,'' katanya.
Menurutnya, dengan sistem jemput bola semacam itu bisa dijadikan acuan Pemkot Surabaya untuk melakukan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat.
Menurutnya, dengan sistem jemput bola semacam itu bisa dijadikan acuan Pemkot Surabaya untuk melakukan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat.
''Kalau selama ini masyarakat mungkin harus datang ke Puskesmas dan layanan kesehatan lainya, saya yakin kalau petugas kesehatan datang ke balai-balai RT/RW masyarakat dengan sendirinya datang memeriksa kesehatan,'' kata dia. (pan)
Comments
Post a Comment