SURABAYA (Mediabidik) - Brigjen Polisi Fatkhur Rohman Kepala BNNP Propinsi Jawa Timur, mengaku terus mendalami kasus dugaan permen dot yang di duga mengandung narkoba. Ironisnya permen tersebut diperjualbelikan di lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Fatkhur Rohman mengungkapkan, dalam razia yang dilakukan di 14 lokasi pihaknya menjumpai beberapa minuman dan juga permen dengan berbagai macam dan bentuk.
"Kita tidak boleh menduga-duga. Makanya kita serahkan kepada BPOM (balai pengawasan obat dan makanan)," terang Fatkhur Rohman, Selasa (7/3/2017).
Menurut Fatkhur, terkuaknya peredaran permen dot yang disinyalir mengandung narkoba, bermula dari temuan adanya permen warna warni yang menarik calon pembeli. Permen itu berasal dari China.
Yang membuat petugas curiga, dalam kemasan permen tersebut tidak dicantumkan label dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM Padahal, permen tersebut diimpor dari luar negeri.
"Jadi ada beberapa hal yang kita curigai. Apalagi, dibungkusnya juga ada tulisan permen keras," ungkapnya.
Sementara untuk efek yang dirasakan anak-anak, menurutnya, sampai saat ini masih belum ada. Saat petugas BNNP mencobanya yang dirasakan ada mint dan kecut-kecutnya.
"Biasanya kalau untuk anak anak itu kan tidak bisa langsung. Ada proses satu minggu atau dua minggu baru yang bersangkutan ada rasa ingin membeli lagi," jelasnya panjang lebar.
Disinggung apakah ada penghentian distribusi untuk permen itu, Fathur mengaku belum sampai ke sana. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil lab dari BPOM .
"Mungkin satu dua haiI ini akan keluarnya hasil labnya. Setelah itu akan kami sampaikan ke media," pungkas Fathur. (pan)
Comments
Post a Comment