Skip to main content

Seratus Persen Air Bersih Untuk Warga Surabaya Masih Sebatas Wacana

SURABAYA (Mediabidik) – Komitmen PDAM Surya Sembada Surabaya untuk memberikan akses seratus persen (100%) air bersih bagi warga Surabaya ternyata masih sebatas angan belaka, pasalnya di Surabaya masih ada warga yang belum mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM walaupun sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 29,670 ribu (dua sembilan juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah) pada tanggal 29 Agutus 2017 lalu. Untuk pembayaran jaringan pipa sepanjang 50 meter untuk persil 3 Kavling. Ironisnya yang bersangkutan masih belum bisa menikmati air bersih dari PDAM.

Hal itu diungkapkan bu Ana istri dari Gatot Suharto warga Kebonsari Mas 6 Lama/Graha LVK V No 29 Surabaya mengatakan, saya kan daftar PDAM sudah sebelas bulan yang lalu, sejak saya daftar makan waktu delapan bulan baru realisasi dan saya disuruh bayar Rp 29 juta.

"Waktu saya bayar agak keberatan, kena biaya Rp 29 juta untuk biaya pemasangan pipa induk, karena saya lokasinya di kavling. Dibebankan ke konsumen, karena saya dianggap mampu, katanya peraturan di PDAM seperti itu,"terangnya, saat ditemui dilokasi Graha Mas No 29, Kamis (21/12).

Dia menambahkan, tetangga saya juga kena biaya segitu tapi selisih dua kavling kosong, setelah saya bayar ke PDAM tapi sampai sekarang belum terpasang, katanya realisasinya dua minggu terpasang setelah bayar. Setelah ta tunggu lebih dua minggu lebih pipa saja belum terpasang, saya beri waktu tenggang satu minggu lagi, masih belum ada reaksi apa-apa juga.

"Ahkirnya saya punya teman disana (PDAM-red), suami saya yang hubungi dan dia janji mau bantu, itu hampir tiga bulan pipa baru datang,  lega saya. Tapi pemasangan baru berjalan satu minggu, tiba-tiba pekerjaan PDAM nya berhenti, katanya pipanya masih kurang 24 meter, padahal saya sudah bayar Rp 29 juta untuk pemasangan pipa sepanjang 50 meter, alasanya salah ngukur,"keluhnya.

Perempuan kelahiran Probolinggo ini melanjutkan, salah satu manager PDAM ngomong. Paling tidak setelah pembayaran satu bulan setengah paling cepat, masalahnya kemarin aku disuruh bayar lagi gara-gara kurang, untuk tambahan pipa sebesar Rp 15 juta. Aku ngotot ngak mau, kata mereka kalau mau bayar nanti dilanjutkan. Katanya itu sudah peraturan se Indonesia.

"Tadinya minta Rp 15 juta, karena ada dukungan dari bu Ayu aku ngotot tidak mau, kalau tidak mau ya tidak apa-apa lebih baik aku tarik lagi uangku. Waktu ta tanyakan karena apa aku kena biaya mahal, alasan mereka karena aku melewati dua kavling kosong. Padahal kavling kosong bukan milikku kenapa kok dibebankan ke aku, kan itu tanggung jawab PDAM dan masuk invest  PDAM alasan mereka, aturannya memang seperti itu,"paparnya.

Diwaktu bersamaan saat media ini konfirmasi masalah tersebut ke Mujiaman Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya merasa kaget dengan kejadian tersebut dan meminta nomer bukti pembayaran untuk dikirimkan datanya WA.

"Dimana itu pak, saya tolong dikirimkan nomer kwitansi pernah bayar, alamatnya mana serta foto surat keberatannya nanti kita bantu,"terangnya.

Mujiaman mengaku untuk mewujudkan komitmen seratus persen air bersih bagi warga Surabaya dia mengundang seluruh LKMK untuk membantu memberi informasi.

"Tadi malam kita kumpulkan seluruh LKMK, kita minta untuk membantu kita daerah atau rumah tangga mana yang belum ada jaringan air bersih nanti akan kita bantu."pungkasnya.(pan)




Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni