Skip to main content

Jelang Peringatan Tahun Baru, Komisi A Minta Kepolisian dan Satpol PP Antisipasi Kecelakaan dan Kriminalitas

SURABAYA (Mediabidik) - Menjelang perayaan akhir tahun yang tinggal menghitung hari, biasanya masyarakat menyambut dengan uporia dengan melakukan konvoi turun ke jalan tanpa memperhitungkan keselamatan di jalan dan belum lagi tingkat kriminalitas meningkat saat jelang akhir tahun sehingga ini menjadi perhatian serius baik pemerintah maupun aparat terkait.

Dr.Benjamin Kristianto Mars Anggota komisi A DPRD Jatim mengatakan bahwa Aparat Kepolisian harus mengantisipasi agar angka kecelakaan jelang tahun baru tidak meningkat seperti tahun- tahun sebelumnya.

" Aparat kepolisian harus memerintahkan jajarannya untuk mengatur arus lalu lintas yang akan di gunakan masyarakat turun kejalan dengan melakukan konvoi," terang Benjamin saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (28/12).

Selanjutnya, masih terang Benjamin, terkait kriminalitas yang terjadi saat perayaan akhir tahun, aparat keamanan baik dari kepolisian maupun Satpol PP wajib meningkatkan kewaspadaan dan  ekstra  kerja menjaga keamanan yang ada di perkampungan maupun di tempat keramaian.

" Jangan sampai masyarakat ketika merayakan perayaan malam tahun baru dijalan akhirnya ini dimanfaatkan oleh pelaku tindak kriminal kejahatan untuk merampok rumah kosong yang di tinggal penghuninya ketika merayakan konvoi di jalan," tegas politisi asal Partai Gerindra Jatim ini.

Oleh karena itu, Komisi A menghimbau kepada aparat kepolisian dan Satpol PP pro aktif melakukan pengawasan dengan munurunkan semua Personilnya kelapangan supaya tidak terjadi hal- hal yang tidak di inginkan.( rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...