Skip to main content

Paparan di Rapimwil PPP, Khofifah Janji Mengentas Kemiskinan di Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyoroti  tingginya angka kemiskinan pedesaan dan ketimpangan di Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi di Jatim, kata Khofififah, ternyata tidak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

"Hari ini kontribusi PDRB Jatim 15 persen seluruh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Jatim diatas rata-rata, tetapi kemiskinan Jatim diatas rata-rata nasional. Ketimpangan Jatim diatas rata-rata nasional," katanya saat memaparkan visi dan misi dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jatim di Surabaya pada, Minggu (3/12).

Dalam acara penyampaian visi misi itu juga dihadiri ketum PPP Romahurmuzy dan pengurus DPP, Ketua DPW PPP Jatim Musyaffak Noer dan jajaran pengurus DPW Jatim, serta seluruh ketua DPC PPP se-Jatim. Acara itu juga dihadiri sejumlah Kiai sepuh di Jatim.

Dia mengatakan, dari tahun ke tahun, angka kemiskinan pedesaan di Jatim masih tetap tinggi. Mayoritas warga miskin di Jatim, kata Khofifah adalah warga nahdliyin yang ada di pelosok desa.

"Yang miskin di desa adalah warga NU. Mereka yang rajin manaqib, Semua itulah yang miskin. Jihad kita bersama bagaimana pengentasan kemiskinan sistemik," katanya.

Khofifah mengaku, jika dipercaya menjadi Gubernur Jatim, maka prioritas pertama adalah mengurangi angka kemiskinan di Jatim.

"Insya Allah kalau Allah meridhoi saya jadi Gubernur maka kami akan bersama-sama mengentaskan kemiskinan," tegasnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...