Skip to main content

Komisi E DPRD Minta Rumah Sakit di Jatim Siaga Saat Liburan Natal dan Tahun Baru

SURABAYA (Mediabidik) - Pada liburan panjang yang terjadi saat hari raya natal dan tahun baru biasanya sangat rentan akan terjadi kecelakaan di jalan, hal ini masyarakat terbawah dengan euporia lipuran panjang tanpa memikirkan keselamatan dan kehati hatian ketika melakukan perjalanan ke luar kota,  sehingga seringkali kecelakaan terjadi dan ini harus disikapi serius oleh pihak rumah sakit untuk siap siaga dalam pelayanan kesehatan. 

Hartoyo Ketua Komisi E DPRD Jatim yang menangani Kesejahteraan Rakyat  mengatakan supaya semua rumah sakit yang ada di Jawa Timur baik milik kabupaten/kota maupun Provinsi menginstruksikan pegawainya baik perawat maupun dokter untuk siaga pada saat liburan panjang natal dan tahun baru selama 24 jam.

"Saya minta pihak rumah sakit siap siaga dalam menangani masyarakat yang membutuhkan pertolongan.Jangan sampai karena libur panjang semua karyawan rumah sakit ikut libur sehingga jika ada yang membutuhkan pertolongan jadi terabaikan," harap Hartoyo, Selasa (26/12).

Ditegaskan politisi asal Partai Demokrat ini bahwa Dinas Kesehatan maupun RSUD Sutomo harus ekstra kerja keras dalam melaksnakan tugas kemanusiaan pada saat liburan panjang tersebut. 

"Jangan sampai terjadi antrian panjang di rumah sakit ketika pasien membutuhkan pertolongan kesehatan,  apalagi cuaca saat ini yang tidak serba menentu sehingga rentan sekali masyarakat terkena penyakit ringan maupun berat," tegas Hartoyo.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...