SURABAYA (Mediabidik) - Untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang di kota Surabaya. Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) pemkot Surabaya selain melakukan perantingan pohon di jalan protokol Surabaya, DKRTH juga berencana akan menganti pohon-pohon tua yang ada di kota Surabaya.
Hal itu disampaikan Hendri Setianto Kabid Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum DKRTH pemkot Surabaya mengatakan, rencana kita akan menganti pohon-pohon yang sudah tua, kebanyakan pohon-pohon yang tua itu kan pohon Sono, dulu kita nanamnya kan pakai stek, dalam arti tidak pakai dari biji.
"Kalau nanamnya dari biji kan ada akar tunjang. Karena melalui stek, ahkirnya akar ngak bisa kedalam, selain itu kondisi tanah di Surabaya berpasir jadi akar ngak bisa nyengkeram. Karena kemarin, yang tumbang karena akarnya terangkat, karena terlalu tua dan keropos," terangnya, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (23/1/2019).
Masih menurut Kabid RTH DKRTH, selain itu karena banyak pohon terlalu tua. Seperti pohon angsana, itu kondisinya banyak keropos di dalam, kita mendeteksi kan sulit karena kulitnya mulus-mulus ngak tau dalamnya keropos.
"Saat ini kita melakukan perantingan terus untuk mengurangi resiko itu. Tapi kadang-kadang angin ngak bisa diprediksi, sini dipotong dan disana belum dan angin lewat situ. Tapi tetap kita upayakan jangan sampai ada yang tumbang, tapi tetap ngak bisa. Kita cuma bisa mengantisipasi saja," ungkapnya.
Lebih lanjut alumni UPN menjelaskan, kebetulan saat ini banyak masyarakat yang tinggal dijalur-jalur hijau minta potongi semua, kita pinginnya teman-teman saya suruh motongi semua, tetapi bertahap.
"Karena alat sky walker kita terbatas, karena satu rayon satu. Penebangan lambat karena terkendala infrastruktur seperti kabel atau tiang listrik. Jadi kita ngak bisa asal-asalan, tapi tetap kita pendekan semua, jadi perwatannya lebih mudah," paparnya.
Masih menurut Hendri, karena selama ini kita kasep, selain itu, waktu itu alat kita terbatas. Karena di Surabaya ada ribuan pohon yang harus kita kepras." Saat ini Sky Walker yang kita punya 6 unit, setiap rayon punya 1unit plus perantingan khusus taman. Tapi kalau penerangan jalan umum (PJU) juga 6 tiap rayon 1 jadi ada 12 unit." pungkasnya. (pan)
Comments
Post a Comment