Skip to main content

Wisnu : Pemkot Siap Padukan Operasional Bus Suroboyo Dengan Angkota

SURABAYA (Mediabidik) - Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Whisnu Sakti Buana menyikapi peluncuran tambahan 10 unit Bus Suroboyo. Menurutnya, pemkot telah menyiapkan program berkesinambungan sehubungan moda transportasi kota.

"Pemerintah kota saat ini menseriusi dan mematangkan konsep pengembangan operasional Bus Suroboyo yang akan dipadukan dengan angkutan kota (Angkota)," kata Whisnu, Jumat (4/1/2019).

Menurut Whisnu, Bus Suroboyo itu akan menghubungkan Surabaya sisi Selatan dengan Utara. Untuk penghubung Surabaya Timur dan Barat bisa dengan monorail atau elevated yang melintasi  track yang dibangun di atas jalan.

"Untuk rute Surabaya Timur ke Barat sementara ini bisa dengan Bus Suroboyo. Karena apa? membangun track monorail juga butuh waktu serta anggaran yang tidak sedikit," sambungnya.

Keberadaan armada angkota (bemo/lyn) dibutuhkan sebagai feeder (angkutan penumpang, red) yang beroperasi dalam perkampungan. Sehingga warga yang hendak berpergian dengan kendaraan umum tanpa harus menunggu waktu lama. Sewaktu-waktu ada armada angkota yang bisa dicegat di perkampungan, untuk membawa ke jalan protokol yang dilalui Bus Suroboyo sebagai moda transportasi lanjutan.

Peremajaan armada angkota menjadi keharusan supaya pengguna jasa transportasi ini nyaman. Pastinya lengkap dengan penyejuk udara. Pemkot sendiri sudah berkomunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Surabaya sebagai gabungan organisasi pengusaha angkutan darat berikut paguyuban lyn.

"Sekarang ini ada 80 rute atau trayek lyn, cuma tidak semuanya efektif. Sesuai koordinasi, rencananya 80 rute dalam kota ini akan dipadatkan menjadi 40 saja. Setelah itu, peremajaan armada angkota bisa dilakukan," jelas Whisnu yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Pengusaha atau pemilik armada angkota yang sekarang ada tidak perlu mengkhawatirkan sumber pendanaan pengadaan unit baru. Dunia Perbankan akan melirik menawarkan pendanaan. Yang sudah memastikan kesanggupan adalah Bank Jatim.

Cicilan ke bank bisa menggunakan hasil pengoperasian armada baru. Pemkot menjamin pengusaha akan bisa cepat mendapatkan modalnya kembali (break event point) serta keuntungan (margin). Pemilik armada tak perlu mengkhawatirkan kesulitan membayar cicilan. Sebab, sistem pengoperasian armada untuk masuk dan keluar kampung akan ditentukan.

"Awak tiap unit armada angkota akan mendapatkan subsidi bahan bakar dan pendapatan pengemudi. Prinsipnya, armada harus tetap beroperasi masuk dan keluar kampung. Dengan seperti ini, warga yang akan berpergian tidak menunggu lama, dan awak angkota tidak akan gegeran lagi dengan ojek online (Ojol).  Jadi warga di kampung bisa memilih sendiri moda transportasi yang dikehendaki," rinci Whisnu.

Bahkan Whisnu membayangkan pemilik armada angkota akan berkreasi menciptakan kenyamanan dengan mendesain interior mobil dengan pernak-perniknya. Bahkan musik yang mampu menguatkan kesan nyaman.

Ada syarat yang dibebankan ke pengusaha atau pemilik armada angkota. Apa itu? Harus memiliki badan hukum. "Untuk badan hukum tidak harus PT. Pemilik armada bisa membentuk koperasi. Koperasi ini yang akan memberikan jaminan pemberian kredit kepemilikan kendaraan. Yang menjamin pencairan dari pihak bank," ulas Whisnu yang disebut banyak pihak sebagai calon terkuat wali kota Surabaya.

Keberadaan koperasi juga menyediakan suku cadang yang pembayarannya bisa dengan cara mencicil. "Tadi kan rencananya Cuma ada 40 rute. Misalkan tiap satu rute ada dua bengkel khusus armada angkota, ini kan sudah membuka peluang kerja. Ada tenaga mekanik, bisa dari lulusan SMK Jurusan mesin yang terserap," tutupnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...