Skip to main content

Surabaya Raih Tiga Penghargaan Dari Wapres dan Menteri LHK

SURABAYA (Mediabidik) - Upaya pemerintah kota Surabaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di Kota Surabaya, akhirnya berbuah manis. Pasalnya, pada hari ini, Senin (14/1/2019), Wali Kota Risma menerima tiga penghargaan sekaligus, yaitu Adipura Kencana, Kinerja Pengurangan Sampah, dan Nirwasita Tantra.

Penyerahan penghargaan itu diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf  Kalla dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penganugerahan Adipura dan Green Leadership Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD yang digelar di Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.

Wali Kota Risma yang hadir dalam acara itu dengan menggunakan kursi roda, wajahnya nampak gembira ketika beranjak meninggalkan kursi rodanya menuju panggung untuk menerima penghargaan yang sangat membanggakan itu. Saat itu, Kota Surabaya beserta kinerja Wali Kota Risma banjir pujian, baik dari Menteri Siti Nurbaya maupun dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan anugerah Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kota yang menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Tahun ini, kriteria Adipura Kencana sangat ketat penilaiannya, yang paling utama adalah pengelolaan  sampah  dan good environtmental governance serta keberlanjutannya.

"Untuk itu, anugerah ini hanya diberikan kepada satu kota penerima Adipura Kencana,  yaitu  Kota Surabaya.  Kota ini sudah  mendapat rekognisi  dari  UNEP (United Nations Environment Programme),  termasuk inovasi berupa tiket bus dengan menggunakan botol plastik, dan di dunia ini baru ada di Surabaya, Beijing, dan Turki," tegasnya.

Penghargaan kedua yang diterima oleh Surabaya adalah Kinerja Pengurangan Sampah 2018. Anugerah ini merupakan penghargaan yang baru diberikan tahun 2018 ini dan Menteri Siti Nurbaya berkomitmen untuk mengembangkannya di tahun-tahun berikutnya. Bagi dia, penghargaan ini diberikan kepada kota-kota yang mempunyai inovasi penting dalam pengurangan sampah, terutama melalui implementasi pembatasan kantong plastik sekali pakai serta meningkatkan daur ulang plastik melalui TPS 3R dan bank sampah.

"Inovasi dari kota yang membatasi penggunaan kantong plastik ini mendapatkan penghargaan inovasi pengurangan sampah. Saat ini, 11 kota mendapatkan Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah 2018, termasuk Surabaya," ujarnya.

Sedangkan penghargaan yang ketiga adalah Penghargaan Nirwasita Tantra atau Green Leadership Award. Anugerah ini merupakan penghargaan pemerintah pusat kepada kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dan Pimpinan DPRD.

"Penghargaan bagi kepala daerah diberikan atas kepemimpinan pemahaman dan aktualisasi dalam fungsi politik eksekutifnya terhadap isu-isu lingkungan, respon kebijakan serta inovasi dan kepemimpinannya dalam merespon persoalan lingkungan hidup," imbuhnya.

Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla juga mengapresiasi kinerja Wali Kota Risma yang selama ini konsisten menjaga kelestarian dan kebersihan Kota Surabaya. "Kita apresiasi Bu Risma yang dapat banyak penghargaan karena kinerjanya. Kakinya sakit terkilir, tapi tetap inspeksi kotanya tetap bersih, sehingga layak dapat penghargaan ini," kata Wapres Jusuf Kalla.

Oleh karena itu, ia berharap kepala daerah lainnya juga termotivasi untuk membersihkan kota dan wilayahnya, sehingga memberi kehidupan yang sehat dan layak bagi masyarakatnya masing-masing. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...