Skip to main content

Pemkot Gelontorkan Dana Rp 220 Milliar, Untuk Proyek JLLB dan JLLT

SURABAYA (Mediabidik) - Tahun ini pembangunan fisik jalur lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar luar timur (JLLT) akan segera dikerjakan. Hal itu dilakukan setelah pemkot Surabaya melakukan proses pembebasan tanah yang cukup lama. 

Proyek JLLB dan JLLT sebagaimana diketahui bakal menjadi solusi jalan non tol yang menguhubungkan akses wilayah Barat dan Timut Surabaya.  

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan proyek ini sebenarnya sudah jalan. Namun untuk lahan yang menjadi kewenangan dari pengembang.  

"JLLB dan JLLT ini banyak pengembang yang kontribusi. Jadi trase jalan yang melewati tanah pengembang,  dihibahkan ke Pemkot dan dibangunkan fisik jalannya," kata Erna, Rabu (23/1/2019).

Namun bukan semua trase jalan dibangunkan oleh pengembang. Trase perencanaan jalan yang melewati rumah warga maka menjadi kewajiban Pemkot untuk membebaskan dan melakukan pembangunan fisik jalannya.  

Pembebasan lahan untuk JLLB dan JLLT sudah memakan ratusan miliar. Sempat terjadi penolakan pembebasan lahan di kawasan Sememi untuk JLLB, namun akhir tahun 2018 lalu warga sudah sepakat untuk pembebasan dan sudah dilakukan pembayaran. 

Dikatakan Erna, tahun ini, pengerjaan fisik jalan JLLB dan JLLT  sudah dimulai dan sudah ada pemenang lelangnya. Dua proyek JLLB dan JLLT ini dimenangkan oleh kontraktor yang sama.  

"Kebetulan pemenangnya sama. Yang JLLB nilai proyeknya Rp 100 miliar.  Untuk yang JLLT 120 miliar.  Insyallah jalan semua ini," tegas Erna.  

Untuk JLLB, disampaikan alumnus ITS ini bakal mulai dikerjakan dari Sememi ke arah utara hingga bertemu fly over yang bakal dibangun Pelindo untuk sampai ke Teluk Lamong. Sedangkan JLLT juga akan dikerjakan dari kawasan Kenjeran. 

"Proyeknya tahun 2019 semoga bisa selesai. Kita tunggu saja semoga lancar tidak ada halangan," tegas Erna.  

JLLB akan dibangun dengan panjang 19,8 kilometer dari kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar. Sedangkan untuk JLLT bakal dibangun sepanjang 16 meter dibangun dari Lakarsantri hingga Romokalisari.  

Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa proyek jalan JLLB dan JLLT sudah ada masterplannya sejak tahun 2000. 

"JLLB dan JLLT itu susah ada masterplannya sejak tahun 2000 lalu.  Juga sistem transportasi timur barat. Makanya kita sudah mulai itu termasuk akses angkutannya kan kita bukan. Semua itu ada di Surabaya Integrated Transportation Network Planning,  jadi nggak ngawur," kata Risma.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni