Skip to main content

Pekerjaan Masjid As Sakinah dan Gedung DPRD Tahap Finishing dan Interior

SURABAYA (Mediabidik) - Pembangunan Gedung DPRD Surabaya dan Masjid As-Sakinah Surabaya akan dilelang ulang. Lelang tersebut dikhusus untuk pekerjaan finishing, interior dan MEP (Mechanical, Electrical dan Plumbing) masjid dan gedung dewan.

Iman Cristian Kabid Bangunan Gedung Dinas PU Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) pemkot Surabaya mengatakan, kalau untuk pekerjaan fisik sudah tinggal interior dan mebeler, dan ada beberapa item yang harus di tinggal.

"Karena ada pekerjaan masjid sehingga ada beberapa volume yang dialihkan. Pekerjaan masjid kan tambahan, jadi ada pengalihan disana, otomatis ada pengurangan penyelesaian di gedung utama." terang Iman, Rabu (9/1/2019).

Lebih lanjut, Kabid Gedung dan Bangunan Dinas PRKPCKTR menambahkan, yang kurang masjid dan gedung utama DPRD adalah, interiornya dan finishing belum selesai, kalau struktur sudah selesai. Tinggal interior, finishing dan beberapa MEP ditinggal.

"Dan akan dilelang lagi, interior, finishing dan MEP yang belum diselesaikan. Dan anggaran yang akan dikeluarkan Rp 10 milliar," ujarnya.

Saat di tanya soal basement, alumni ITS memaparkan, untuk basement sudah selesai, kondisinya sama seperti gedung dewan dan masjid. Tinggal menunggu interior dan finishing. Karena kemarin mulainya agak terlambat.

"Untuk anggarannya masih di itung, tapi kita menyiapkan anggaran Rp 80 milliar untuk pekerjaan multi years. Untuk finishing dan pekerjaan basement kelanjutannya di Pemuda 17, sama kebawah jalan. Dan akan dilelang dalam minggu ini atau bulan depan. DED sudah siap tinggal launching saja," paparnya. (pan).








Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...