SURABAYA (Mediabidik) - Merasa tertipu oleh managemen Apartemen Madisson Avanue di Jalan Jemursari, sekitar 25 perwakilan pembeli unit apartemen melaporkan managemen Madisson Avanue ke Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji.
Lantip Mutholli, Ketua CMA (Costumer Madisson Avanue) mengatakan, karena pihak Apartemen Madisson Avanue ingkar janji kepada konsumen, maka kami melaporkan hal ini kepada Ketua DPRD Kota Surabaya berharap Ketua Dewan membantu kami untuk mengembalikan hak konsumen.
"Hak kami agar unit room yang dijanjikan agar segera diberikan, karena kewajiban kami membayar juga sudah lunas." ujarnya kepada wartawan usai bertemu dengan Ketua DPRD Kota Surabaya, Selasa (12/02/2019).
Lantip menjelaskan, pada saat pembelian unit room Apartemen Madisson Avanue tahun 2016, dalam kontrak dijanjikan tanggal 09 Februari 2019 konsumen sudah serah terima unit room, namun sudah lewat tiga hari ini belum ada kepastian dari pihak pengembang.
Padahal, waktu proyek dimulai Januari 2016 sampai saat ini baru terbangun tujuh lantai, sementara unit room kami sendiri berada di lantai tujuh ke atas. Itu artinya, serah terima yang dijanjikan tanggal 09 Februari 2019 kemarin tidak dipenuhi oleh pengembang. "Ini namanya wanprestasi dari pengembang Madisson Avanue." tegasnya.
Dirinya kembali menjelaskan, rata-rata user sudah membayar 300 jutaan per unit apartemen dimana janji serah terima di bulan Februari 2019 ini, sementara ada 800 user, jika dikalikan nilai nya bisa mencapai Rp160 milyar lebih.
"Ini sudah bisa bangun sampai 25 lantai, tapi mengapa baru 7 lantai yang dibangun. Artinya pembangunan Apartemen Medisson Avanue mandeg, sementara duit user tidak bisa kembali." kata Lantip.
User lainnya, Sujiono sudah membayar Rp202 juta pada tahun 2015 ke managemen Apartemen Madisson Avanue, namun seperti user lainnya serah terima kunci belum juga terealisasi.
Ibu Tan Frans, juga salah satu user menambahkan, dirinya bahkan membeli tiga unit room dengan harga Rp670 juta, namun sama sekali belum diserah terima kan seperti yang dijanjikan pengembang Madisson Avanue. "Ini penipuan namanya mas." ungkapnya dengan nada jengkel. (pan).
Foto : Perwakilan user apartemen Madison Avenue usai menemui Ketua DPRD kota Surabaya.
Foto : Perwakilan user apartemen Madison Avenue usai menemui Ketua DPRD kota Surabaya.
ada nomor kontaknya perkumpulan pembeli apartemen madison avenue ini ya? kami juga salah satu pembeli yg belum mendapat unitnya
ReplyDeleteBoleh tahu perkumpulannya? Saya salah 1 pembeli juga yg blom tau kejelasan sampai saat ini. Boleh di share info nya?
ReplyDeleteMohon info juga u perkembangan Madison Avenur
ReplyDeleteApa ada grup korban Madison Avenue ? Saya mau gabung, karena 2 unit sdh lunas, belum ada kepastian kelanjutan pembangunan
ReplyDeletemohon infonya, sy ada unit juga disana
ReplyDeleteDevelopernya nipu ini lama lama, saya juga merupakan pembeli apartemen madison avenue
ReplyDeleteUntuk semua user sy juga sdh bayar ' apa ada kabar ini tentang pengalihan di perumahan the cemandi , apa ada info tentang pengelola nya Pt ini,kawatirnya setelah di alihkan n bayar lagi kemudian ketipu lagi
ReplyDeleteUntuk semua user sy juga sdh bayar ' apa ada kabar ini tentang pengalihan di perumahan the cemandi , apa ada info tentang pengelola nya Pt ini,kawatirnya setelah di alihkan n bayar lagi kemudian ketipu lagi
ReplyDeletesaya juga dapat surat pengalihan ke perumahan cemandi land nih. nanti dtg dimintain lg 3jt lg pememilihan lokasinya. sedangkan baru mau dibangun bulan april. spertinya saya sudah tidak percaya lagi. sebab uang kita sudah dimereka masih harus bayar uang lg. seperti lagu lama ini caranya.
ReplyDelete