Skip to main content

Ketua TKD Jatim Bantah Adanya Penghadangan Kampanye Prabowo-Sandi

SURABAYA (Mediabidik) - Munculnya aksi massa pendukung pasangan capres - cawapres No 01, disaat kedatangan Capres - Cawapres No urut 02 di Jatim beberapa waktu lalu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TKD) Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, membantah itu adalah upaya penghadangan kampanye Prabowo maupun Sandiaga Uno di Jawa Timur. Aksi itu adalah penyambutan biasa. Tidak menghadang. Apalagi mencekal. 

Ini disampaikan Machfud lantaran ada opini yang sengaja digiring untuk menyudutkan tim pasangan calon 01. Bahwa mereka sengaja mengerahkan massa untuk membuat aksi saat Prabowo maupun Sandi datang di Jawa Timur.  

"Apa yang terjadi di Bulak Kenjeran beberapa hari lalu adalah bentuk penyambutan, walau berbeda. Sebab, di sana memang basis pendukung pak Jokowi," katanya disekertariat TKD Jatim, Jumat (22/2).

Lagipula, lanjut Machfud, tidak ada keributan di acara tersebut. Para peserta aksi juga berada di pinggir jalan. Tetap mempersilahkan calon Presiden Prabowo Subianto mengikuti acara.  

"Lihat saja, tidak ada pelarangan. Acara juga masih berlangsung. Mereka menyambut dengan mengatakan mereka pendukung Jokowi," kata mantan Kapolda Jatim ini.  

Machfud juga memastikan, aksi penyambutan tersebut juga dilakukan spontan oleh masyarakat. Tidak ada pengerahan massa. Apalagi massa bayaran sebagaimana dituduhkan. 

"Di sana itu markas PDIP. Markas pendukungnya Pak Jokowi. Jadi begitu tahu ada calon lain datang, mereka spontan menyambut, dengan menunjukkan bahwa mereka masuk di wilayah yang sebagian besar mayoritas pedukung pak Jokowi," imbuhnya. 

Kasus serupa, kata Machfud juga terjadi di wilayah lain di Jawa Timur, seperti Bojonegoro, Tuban, Sampang dan Malang beberapa waktu lalu. 

"Maka, janganlah membangun narasi keliru, dan menyesatkan," katanya. 

Mahfud mengatakan pihaknya tidak bisa melarang karena itu keinginan mereka untuk menunjukkan jatidirinya sebagai pendukung pak Jokowi dalam pilpres mendatang.

"Kita berharap ini tidak berkembang dan pemilu berjalan dengan baik dengan membuat orang tidak takut dan demokrasi berjalan dengan damai tidak ada kekerasan," pungkasnya.

Seperti diketahui, selaian kasus Capres Prabowo di kawasan Bulak Kenjeran Surabaya beberapa waktu lalu, Cawapres Sandiaga Uno juga beberapa waktu lalu disambut spanduk dukungan Jokowi-KH Ma'ruf Amin saat datang di Tuban dan Bojonegoro. . 

Akibat aksi ini, Sandi berkoar bahwa dirinya dicekal di beberapa tempat. Ini seperti disampaikan Sandi saat berkunjung ke Situbondo beberapa hari lalu.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...