Skip to main content

Miliki 6 Inek, JPU Tuntut 3 Terdakwa 9 Tahun

SURABAYA (Mediabidik) - Tiga terdakwa dugaan perkara kepemilikan narkoba jenis ekstasi dituntut 9 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Manukang dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya.

Hal itu terungkap pada persidangan yang digelar di ruang Sari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (13/2/2019). Ketiga terdakwa itu adalah Inawati, Suwandriyo dan Sigit Eko.

Oleh jaksa, para terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana pemufakatan jahat yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I sebagaimana diatur dalam pasal 114 ayat 1 jo pasal 132 ayat 1 UU no 35 tahun 2009 tentang narkotika.

"Menjatuhkan pidana penjara kepada para terdakwa selama 9 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan," ujar jaksa membacakan berkas tuntutannya.

Sidang tuntutan ini digelar secara terpisah. Sidang pertama Inawati yang duduk dikursi pesakitan terlebih dahulu, setelah itu kedua terdakwa pria, Suwandriyo dan Sigit Eko.

Menanggapi tuntutan jaksa, pihak terdakwa bakal mengajukan pembelaan (pledoi) yang bakal disampaikan tim penasehat hukumnya pada Rabu (20/2/2019) pekan depan.

Diceritakan dalam dakwaan, perkara ini berawal dari penangkapan Inawati oleh polisi pada 4 Oktober 2018 lalu. Inawati ditangkap saat berada di sebuah rumah jalan Tanah Merah Indah gang II no 4 Surabaya.

Saat pengeledahan, polisi berhasil mengamankan 6 butir pil ekstasi dari tangan Inawati. Saat diinterogasi, Inawati mengaku bahwa pil-pil setan itu pesanan Suwandriyo dan Sigit Eko.

Tak mau kecolongan, polisi akhirnya memburu keduanya. Mereka berhasil ditangkap disebuah warung depan kafe Blowfish Tegalsari Surabaya. Kedua pria ini mengaku bahwa pil tersebut mereka pesan dengan harga Rp1,8 juta kepada Inawati.

"Pembayaran dilakukan secara tranfer ke rekening Inawati," tambah jaksa. Kepada petugas, keduanya mengaku ekstasi dibeli secara patungan.

Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya Nomor Lab 9861/NNF/2018 tanggal 05 November 2018, didapat hasil bahwa membenarkan pil-pil tersebut mengandung bahan aktif MDMA (3,4-Metilendioksimetamfetamina) terdaftar dalam golongan I (satu) Nomor urut 37 UURI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. (opan)




Foto : Tampak terdakwa Suwandriyo dan Sigit Eko saat jalani sidang vonis di PN Surabaya, Rabu (13/2/2019). Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...