Skip to main content

Bayu Airlangga Ajak Muda Mudi Surabaya Peduli Kanker

SURABAYA (Mediabidik) - Saat ini tidak sedikit masyarakat yang terkena penyakit kanker nyawanya bisa tertolong. Melalui gerakan peduli kanker ini Bayu Airlangga mengajak kaum milinial khususnya para pemuda dan pemudi Kota Surabaya untuk peduli dengan penderita kanker tersebut. 

Setelah sukses mengenalkan Muda Mudi Demokrat Jatim ke panggung politik. Menantu Pakde Karwo Bayu Airlangga terus melebarkan sayap kiprahnya mengumpulkan anak muda Surabaya, tidak untuk berpolitik tapi untuk peduli pada penderita kanker, namanya Muda Mudi Surabaya.

Bersama anak anak muda Surabaya, Bayu menggelar acara charity (penggalangan dana bantuan) untuk penderita kanker di Surabaya yang dikemas dalam kegiatan Gala Diner Guest Star di Take Five Sport Bar jalan Thamrin Surabaya, Minggu (10/2) malam.

Pria berkacamata ini mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dana, khususnya yang ada di Surabaya yang kondisinya kurang beruntung atau membutuhkan uluran bantuan.

Komunitas ini, lanjut Bayu Airlangga memang mayoritas berasal dari kalangan muda sehingga untuk menggelar kegiatan penggalangan dana, panitia meminta bantuan dari teman-teman yang bergerak di dunia seni.

"Seperti malam ini kita membikin pentas musik live untuk penggalangan dana, sekaligus mengundang orang atau kelompok masyarakat yang mau kita bantu sebab dana yang terkumpul nanti langsung diberikan kepada yang membutuhkan. Itu kenapa kita tidak ada jabatan bendahara," jelas Bayu Airlangga.

Pada gelaran yang pertama kali ini, kata Bayu pihaknya sengaja akan memberikan hasil penggalangan dana kepada Yayasan Kanker Indonesia (YKI). "Sekarang ini, penyakit kanker tergolong berbahaya karena banyak mengakibatkan orang meninggal dunia. Karena itu kami mencoba membantu YKI karena selama ini banyak membantu orang-orang penyandang kanker," dalihnya.( rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...