SURABAYA (Mediabidik) - Ketua Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Jawa Timur Muzamil Syafii berharap agar gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Elistianto Dardak, bisa berbagi peran dalam menjalankan pemerintahan di Jatim. Pasalnya, keduanya punya kemampuan dan leadership yang kuat, sehingga dibutuhkan untuk mengatasi persoalan Jatim yang komplek.
"Menurut saya Khofifah kuat orangnya dan sudah berpengalaman. Walaupun Emil mantan Bupati dan sudah mengambil kebijakan sendiri tetapi dengan senioritas tidak akan ada masalah. Tinggal nanti mereka berbagi peran itu seperti apa, saya kira itu menjadi kewenangan gubernur," katanya, Senin (18/2).
Menurut Muzzamil, dengan kemampuan Emil yang seorang teknokrat dan pengalamannya di bidang ekonomi, Khofifah lebih pas memberikan tugas kepada Emil untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Kita berharap agar diberikan job khusus, dari gubernur kepada wakil gubernur. Kalau melihat latarbelakang Emil teknokrat, maka diberi wewenang pemingkatan pertumbuhan ekonomi maka akan baik manakala diberikan kewenangan pertumbuhan ekonomi, tetapi tetap dibawah koordinasi. Kalau tidak nanti menjadi matahari kembar. Itu yang seharusnya tidak terjadi," tandasnya.
Muzzamil menilai, jika Emil hanya diberikan peran sesuai dengan UU yang ada, maka dia khawatir potensi dan pengalamannya tidak akan tersalurkan secara maksimal.
"Job sudah ada kalau hanya di undang-undang maka hanya disisi pengawasan. Kalau dulu diberikan ke wakil gubernur BNK. Maka praktis wakil gubernur disisi pengawasan dan aktivitas pegawai. Itu terlalu minim. Maka diberikan kewenangan lagi misalkan menumbuhkan ekonomi atau mendorong di bidang pendidikan dan sebagainya. Kalau keduanya bisa bagi-bagi peran maka akan optimal," pungkasnya.(RoHa)
Berdasarkan beberapa berita yang saya baca, banyak bantuan yang mendorong kebijakan dan langkah yang tepat untuk menguatkan kembali ekonomi jatim pasca pandemi. Contohnya seperti LISHB Universitas Airlangga, dimana upaya peningkatan sumberdaya manusia di Indonesia mulai dikuatkan. Hal ini dengan fokus anggaran ke ranah pendidikan. Karena untuk bangkit diperlukan kekuatan sumber daya manusia yang unggul. Terima kasih
ReplyDelete