Skip to main content

Partai Nasdem Ajak Generasi Muda Hormati Guru

SURABAYA (Mediabidik) - Maraknya kasus penganiayaan terhadap sejumlah guru oleh siswanya sendiri di beberapa daerah di Jatim, nampaknya menjadi perhatian dan keprihatinan bagi Partai NasDem Jatim.
  
Bahkan sebagai bentuk keprihatinan Partai NasDem secara khusus mengajak para caleg dari kalangan artis untuk menggelar aksi simpatik dengan menyebarkan pamflet bertuliskan Guruku Hebat Guruku Kuhormati .

Diantara caleg artis Partai NasDem yang ikut dalam aksi simpatik #Hormati Guru adalah Tessa Kaunang, Fivey Rahmawati, Diana Santra, Ratna Listy, Rahma Sarita, Indra Maulana, Lucky Perdana dan Krisna Mukti. Sebelum terjun ke lokasi, para caleg artis itu berkumpul di Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Jatim.

"Gerakan moral ini kita lakukan, karena ada kejadian-kejadian penganiayaan guru yang tidak kita inginkan. Sebelum di Gresik, ada kejadian serupa di Sampang," kata Ketua DPW Partai NasDem Jatim, Sri Sajekti "Jeanette" Sudjunadi di kantor Bappilu NasDem Jatim, Minggu (17/2).
Di contohkan Jenette kasus penganiayaan guru di Sampang terjadi pada Maret 2018. Sedangkan di Gresik, terjadi pada awal Februari 2019. Kedua kasus penganiayaan guru tersebut, menjadi perhatian masyarakat setelah viral di media sosial. 

"Ini jangan sampai jadi fenoma. Ayo kita gelorakan kembali gerakan untuk menghormati guru," tegas Sri Sajekti.

Menurut Jeannete, ada kejadian yang sangat memprihatinkan di Jatim, dimana ada guru yang dianiaya oleh siswa. Perlu diingat bahwa guru itu sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Guru merupakan sumber ilmu pengetahuan, inspirasi, wawasan dan lain-lain. "Kita bisa membaca dan menulis itu karena guru-guru itu," dalihnya.

Karena itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat supaya kembali menempatkan guru pada posisi yang sangat baik, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. 

"Kita bisa membalas dengan menghormati guru tadi. Kalau tidak menghormati, bukan hanya untuk gurunya, tapi itu adalah sikap dasar yang harus dimiliki sehingga kita bisa menjadi bangsa yang cerdas," tegas Jeannete.

Pihaknya sengaja menjalankan aksi keprihatinan. Hormati Guru itu, tidak menghubungi institusi guru, seperti PGRI. "Ini hanya sekedar gerakan moral dan sebagai partai politik kami merasa bahwa itu fungsi dari parpol," imbuhnya.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni