Skip to main content

Tiga Pilar Bersinergisitas Melakukan Kerja Bhakti Massal

SURABAYA (Mediabidik) – Tiga pilar bersinergisitas melakukan kerja bakti massal di kawasan Jembatan Merah Surabaya, mereka berkumpul tumplek blek bergotong royong membersihkan sampah yang ada dikawasan Jembatan Merah. Tiga pilar tersebut adalah Pemkot, Polrestabes dan Korem 084 / Bhaskara Jaya, selain itu ada dua alat berat yang standby dilokasi tersebut.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempererat sinergisitas serta memperingati HUT Bhayangkara ke 79 tahun. Namun bagi Pemkot kegiatan kerja bakti rutin dilakukan tiap hari Jumat.

Masing-masing pucuk pimpinan tiga pilar membagi wilayah kerja baktinya. Wali Kota Tri Rismaharini dan Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan memilih menyisir sisi timur Jembatan merah. Sedangkan Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel (Kav) M Zulkifli bersama prajuritnya membersihkan Taman Sejarah dan sisi barat Jembatan Merah, Jumat (27/4/2018).

Walikota Surabaya Tri Risma Harini dengan mengenakan kaos merah dipadu celana jeans biru tua, terlihat membawa sabit dan sesekali memungut sampah plastik. "Tolong backhoe geser ke utara untuk bersihkan lumpur dan rumput di sungai," katanya melalui handytalkie ditangan satunya.

Risma juga sempat meminta salah satu pemilik gudang untuk membersihkan abu arang yang ditumpuk dibelakang gudang. "Pak ini saya angkut ya, sama minta tolong dibantu angkat keatas truk," ujar Risma.

Sedangkan Kapolrestabes Kombespol Rudi Setiawan yang menggunakan seragam olahraga Polri warna kuning, juga terlihat membawa sabit membersihkan rumput yang ada dibibir sungai. "Kerja bakti ternyata juga mengeluarkan keringat juga sama seperti olahraga," ujarnya.

Usai kerja bakti, ketiga pimpinan sarapan bareng dengan makan nasi bungkus di Taman Sejarah. Baik Wali Kota Risma, Kapolrestabes Kombespol Rudi Setiawan dan Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel (Kav) M Zulkifli tampak menikmati makanan yang disiapkan. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh