Skip to main content

Gus Ipul Temui Petani Kopi Dampit

MALANG (Mediabidik) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu dengan sejumlah petani di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (18/4/2018) siang.

Dalam pertemuan di sebuah Rumah di Jalan Trunojoyo, Kepanjen ini, keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menjaring sejumlah aspirasi yang disampaikan para petani. 

"Saya sengaja bertemu dengan teman-teman petani hari ini. Dialog saja, ngobrol-ngobrol. Ada petani cengkeh, kopi, salak, pisang dan tebu. Apa sih yang jadi masalah utama. Jadi kita bisa tahu dan dicari solusi yang efektif. Misalnya tadi soal petani kopi, itu masalahnya pada penjemuran karena cuaca tidak menentu," kata Gus Ipul. 

Perlu rumah jemur untuk kopi yang lebih efisien yang mereka sebut dengan rumah kopi. Sehingga Meskipun hujan, kopi masih bisa dijemur. 

"Kemudian teknologi pengupas juga perlu, serta pendampingan dan pemberdayaan. Petani kopi ingin mengembangkan daerahnya menjadi daerah wisata kopi. Ini sangat menarik dan perlu kita diskusikan, kalau soal pemasaran produknya diserap pasar dengan baik," bebernya.

Mantan menteri Percepatan Daerah Tertinggal itu melanjutkan, hadirnya teknologi tepat guna untuk petani kopi sangat dibutuhkan. Jika terpilih menjadi Gubernur Jatim nantinya, Gus Ipul siap memberikan pendampingan bagi petani kopi.

"Pendampingan kita perkuat. Akses permodalan juga kita dukung dengan bunga pinjaman yang murah. Saya senang dengan ngobrol seperti ini, lebih utuh apa yang menjadi kebutuhan petani. Petani ini kadang gak perlu dukungan apapun, tapi petani kadang perlu dibantu untuk terkoneksi dengan perusahaan besar. Secara umum, petani kopi di Jawa Timur sudah berkomitmen menghadirkan produk berkualitas," terang Gus Ipul. 

Ia menambahkan, yang perlu dilakukan kemudian soal pasar produk kopi. Serta, dukungan nilai tambah biar ada di petani kopi. "Prospek bisnis kopi di Kabupaten Malang sangat bagus, sudah berjalan. Mereka punya tantangan, salah satunya soal iklim saja," papar Gus Ipul. 

Sementara itu, Eko Yudi Sukrianto selaku Petani Kopi Dampit Malang Selatan menambahkan, kendala yang dihadapi petani kopi yakni pengaruh iklim yang sangat ekstrem di Malang Selatan. 

"Petani butuh rumah kopi untuk penjemuran kopi. Lalu kita butuh papper atau alat pengupas," urainya.

Masih kata Eko, tahun 2016-2017 kopi dari kawasan Dampit mencapai 7,5 ton per tahun. "Khusus tahun ini penurunan produk kopi sangat drastis sampai 75 persen. Hanya saja masih mampu mengumpulkan stok produksi 3,5 ton saja karena terkendala cuaca ekstrem," Eko mengakhiri.

Kopi Sridonoretno adalah nama produk kopi asli dari kawasan Dampit, Kabupaten Malang. Harga jual kopi Sridonoretno untuk Green bean saja, berkisar Rp45 ribu. Produk kopi tersebut, cukup laris untuk pangsa pasar di Malang Raya sampai hari ini. Dari 16 kelompok tani, terdapat 8 kelompok tani yang menyokong bahan baku untuk Produk Kopi Sridonoretno. (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni