Skip to main content

Hasil Sidak Temukan Kehilangan Air Sebanyak 53 Persen Dikawasan Industri

SURABAYA (Mediabidik) - Hasil sidak meteran air di kawasan industri Rungkut dan Margomulyo oleh PDAM Surabaya, Senin (2/4/2018) kemarin, menemukan kehilangan air untuk industri sebanyak 53 % kalau di rupiahkan sebesar Rp 16 milliar setiap tahunnya.

Mujiaman Sukirno Dirut PDAM Surya Sembada kota Surabaya mengatakan, untuk kehilangan air di Surabaya hari ini mencapai 33 %, itu setara dengan kehilangan uang sebesar Rp 300 milliar per tahun. 

"Kemudian, setelah kita teliti lagi, ternyata di SIER kehilangannya separoh lebih dari 53 %. Nilainya untuk kelompok 4 D masukan sekarang Rp 16 milliar, berarti kalau itu riil ada seharusnya Rp 36 milliar, itu khusus untuk golongan 4 D, " ucap Mujiaman usai acara peletakan batu pertama rumah jabatan Kajati Jatim, Selasa (5/4/2018).

Mujiaman menambahkan, total 4 D Rp 16 milliar dengan total kebocoran 53 %, itu akan segera kita recovery. Tindakan berikutnya adalah pertama menganti meter dengan meter digital secara otomatis meter reading yang akan kita utamakan.

"Dan kita sudah minta ijin bu walikota, karena itu menyangkut anggaran, kemarin yang belum cukup dan kita segera akan buatkan meter reading, dan kita segera merecovery semua kehilangan berapa dan siapa yang akan menanggung, " terang Mujiaman. 

Lanjut Mujiaman, pihak Kejati Jatim siap membantu secara hukum apabila ditemukan adanya pelanggaran hukum. 

"Tadi pak Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jatim akan mensuport hal-hal yang perlu di auport dan beliau akan membantu sepenuhnya,"pungkasnya. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...