Skip to main content

Ditemani 5 Jurnalis Asing, Risma Kunjungi Eks Lokalisasi Dolly

SURABAYA (Mediabidik) - Ditemani 5 orang jurnalis televisi asal Belanda dan Aljazira, wali kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau eks lokalisasi Dolly tepatnya di kawasan wisma barbara, Jum'at, (20/4/2018).

 

Dalam kunjungan kali ini, Wali Kota Risma memberikan solusi kepada warga dan anak-anak SMP maupun SMK terkait masalah pendidikan dan kesejahteraan sosial yang mereka alami. Diawali ketika salah seorang ibu bercerita ada 3 orang anak yang hidup sebatang kara karena orang tuanya meninggal akibat penyakit HIV. "Satu ikut saya, yang dua tinggal dengan neneknya. Tapi neneknya sakit keras," ungkap salah seorang ibu kepada Wali Kota Risma.

 

Mendengar hal tersebut, Wali Kota Risma memerintahkan pihak Dinas Sosial (Dinsos)  untuk segera mendata dan mengecek kondisi keluarganya. "Nanti kita memberikan bantuan permakanan setiap harinya kepada semua anggota keluarga termasuk ibu yang merawat salah seorang anak tersebut," tuturnya.  

 

Tidak hanya itu, Wali Kota Risma juga menggratiskan biaya kesehatan bagi seorang ibu yang mengalami sakit keras usai melalukan pemeriksaan di salah salah rumah mirip tempat pemeriksaan bagi orang sakit. Ditanya wali kota, sakit apa, ibu itu menangis lalu menceritakan kepada Wali Kota kelahiran Kediri, bahwa dirinya diwajibkan dokter cuci darah namun Dia menolak dikarenakan tidak ada biaya.

 

"Sudah ibu istirahat dan fokus penyembuhannya, tidak usah mikir biaya, nanti saya kasih fasilitas kesehatan gratis dan diberi permakanan serta uang setiap bulannya," ujarnya.   

 

Selain masalah kesejahteraan sosial, Wali Kota Risma juga mendata anak-anak yang mengalami putus sekolah. Menurut data dinsos ada sekitar 22 anak SD dan SMP yang mengalami putus sekolah. Beragam alasan dilontarkan anak-anak ketika ditanya alasan mengapa mereka putus sekolah diantaranya, belum membayar SPP dan akhirnya tidak bisa ikut ujian, ada juga yang ingin melanjutkan ke jenjang SMK tetapi putus karena tidak ada biaya.

"Kalau ingin mengubah nasib lewat pendidikan, jadi tidak boleh putus sekolah. Tidak usah mikir biaya, nanti saya carikan solusinya," pungkas wali kota diiringi tepuk tangan anak-anak.

Setelah mendata dan bertemu warga, Wali Kota Risma mengunjungi  anak-anak muda yang tengah mengecat spanduk bertuliskan Njarak Dolly berwarna hijau tua dan muda.  Tepat di samping spanduk (lapangan futsal), beberapa anak sedang melakukan mural bergambar klub sepak bola Persebaya Surabaya.

 

Pada kesempatan ini, Wali Kota Risma ikut mengecat tembok bergambar logo klub sepak bola Persebaya. Terlihat lekukan tangan Wali Kota Risma menebali setiap goresan kapur yang digarap salah seorang pemuda. "Iki engkok dadi gambar opo rek (ini nanti jadi gambar apa ya?)," tanya Wali Kota Risma kepada salah seorang pemuda.

 

Usai mengecat, Wali kota sarat akan prestasi itu mengunjungi rumah poduksi sepatu di wisma Barbara.  Disana, Wali Kota Risma banyak bercengkerama dengan salah seorang pembuat sepatu. "Kok apik bu, nggawe sepatu model opo iku (kok bagus bu, buat sepatu model apa ini),"?  ucapnya sambil tersenyum.  

Selanjutnya, Wali Kota Risma beranjak ke stand produk pelaku UKM yang terdiri dari pomade, produk makanan tempe jarwo, bumbu rujak kemasan botol, kaos, pernak pernik kalung, gelang, keripik samijali, minuman sari belimbing dan pembuatan kain batik. Saat mendatangi pengrajin batik, mantan kepala bagian Bina Program itu memberi masukan kepada salah seorang pengrajin kain batik. "Ini krahnya dipercantik dan dimodel berbeda-beda agar kesannya terlihat mahal," tegasnya.  

Sementara itu, salah seorang jurnalis asal Aljazira, Stef menceritakan tujuan datang ke Surabaya terinspirasi dari seorang perempuan Belanda yang dulu melakukan perjalanan berkeliling dunia, termasuk Surabaya. Dalam hal ini, dirinya bersama tim ingin mengkampayekan hak-hak perempuan. "Kami ingin mendokumentasikan sosok perempuan Belanda itu dengan perempuan kekinian yaitu Wali Kota Risma," terang Stef. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...