Skip to main content

RS Khusus Penyakit Covid-19 Masuk Dalam RPJMD Surabaya 2021-2026


Mediabidik.com
- Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Surabaya akan keberadaan RS Khusus Covid-19, mendapat respon positif DPRD Surabaya. Anggota Komisi D DPRD Surabaya dr Akmarawita Kadir mengatakan, rekomendasi tersebut menjadi catatan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya tahun 2021-2026. Yang sudah disepakati antara DPRD Surabaya dan Pemkot Surabaya.

"RS Khusus Covid-19 memang sampai sekarang masih dibutuhkan lebih tepatnya rumah sakit menular.  
Itu sudah kita tekankan dalam RPJMD 2021-2026, yang sudah kita gedok bersama DPRD dan pemkot. Hal ini menjadi catatan bagi pansus bahwa kita masih butuh rumah sakit khusus menular yang merupakan rekomendasi dari IDI," terangnya pada Jum'at (20/08/2021).

Akmarawita menambahkan, keberadaan RS Khusus Covid-19 atau rumah sakit khusus penyakit menular ini, sebagai salah satu strategi penanganan terhadap warga Surabaya kalau terjadi lagi lonjakan angka penularan covid-19. Selain penerapan protokol kesehatan, 3T dan vaksinasi.

"Sekarang kan sedang gelombang ketiga dan itu sudah kita rasakan bersama dimana mana rumah sakit penuh, banyak masyarakat yang tidak tertangani antrian di rumah sakit banyak sehingga terpaksa melakukan isolasi mandiri tanpa terkontrol sehingga menyebabkan angka kematian saat itu sangat tinggi," ungkapnya.

Akmarawita juga mengingatkan supaya keberadaan RS Khusus Covid-19 disosialisasikan ke masyarakat, terutama  soal kegunaannya dan keamanannya. Supaya masyarakat sekitar bisa menerima keberadaan rumah sakit tersebut. "Jangan sampai keberadaannya menimbulkan persoalan baru," terangnya.

Menurut Akmarawita pembangunan RS Khusus Covid-19 butuh perencanaan dan analisis yang matang. "Kita desak supaya 5 tahun kedepan sudah ada rancangan terhadap keberadaan rumah sakit tersebut," pungkasnya.

Politisi Partai Golkar Surabaya ini memastikan RPJMD Surabaya 2021-2026, merencanakan pembangunan 2 rumah sakit umum. Untuk melengkapi wilayah Surabaya yang selama ini belum ada rumah sakit milik pemkot Surabaya.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama