Skip to main content

Ceriakan Kembali Anak Indonesia Dimasa Pandemi, PKS Jatim Bagi Paket Nutrisi


Mediabidik.com
- Hari anak tahun ini bersamaan dengan pandemi Covid-19. Anak-anak tak lagi bisa bertemu secara langsung dengan gurunya di sekolah, tak lagi bisa leluasa bermain dengan temannya. 

Berharap ingin mengembalikan keceriaan anak-anak, PKS Jatim membagikan paket nutrisi sehat di Jawa Timur. Salah satunya dilaksanakan di desa Kagemangan, Kecamatan Jabon Sidoarjo, Ahad (1/8/2021).

"Kasihan anak-anak sekarang, Pandemi Covid-19 mempengaruhi tumbuh kembangnya. Padahal seharusnya di usia mereka butuh banyak sosialisasi dengan teman-temannya, butuh banyak gerak untuk tumbuh kembang motoriknya. Tapi saat ini semua terbatasi karena pandemi Covid-19," kata Lina Ariyani, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Jatim, yang mengomandani kegiatan ini. 

Karenanya, dengan memanfaatkan momentum Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2021 lalu, PKS menggelar program khusus untuk anak-anak. 

"Di semua kabupaten/kota di Jawa Timur, kami menggelar kegiatan serupa. Kami memulainya pada 23 Juli lalu. Harapannya sama, agar anak-anak dan orang tuanya kembali ceria," katanya.

Kegiatan ini, ia melanjutkan sebagai wujud cintanya PKS kepada masyarakat dalam membentuk keluarga tangguh yang diawali dari anak-anak yang sehat. 

Ia kemudian menjelaskan, di tengah masyarakat, PKS membuat program bernama Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Dengan program itu, PKS berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat serta memahami berbagai permasalahan yang ada. 

"Programnya modelnya macam-macam, tiap kecamatan bisa berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Ada ngaji tahlil, istighotsah, sekolah pra nikah, pelatihan ketrampilan dan bisnis, juga penyaluran program-program bantuan untuk masyarakat semacam ini. Yang jelas di setiap RKI, kami menyiapkan konsultan keluarga, tempat curhat bagi masyarakat tentang keluarganya. Inilah yang membuat kami dekat dengan mereka," jelas Lina. 

"Paket yang diberikan berisi makanan sehat yang disukai anak-anak. Ada susu, buah, jelly, jus buah, telur dan lain-lain."  

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan berharap berbagai kontribusi PKS bisa dirasakan masyarakat Jatim. Ia kemudian memberi apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan membantu PKS dalam membuat berbagai program kemasyarakatan ini.

"Setiap Rumah Keluarga Indonesia (RKI) kecamatan, anggota DPRD dari PKS, dan seluruh unit pembinaan anggota sudah diwajibkan berpartisipasi untuk turut memberikan perhatian kepada anak-anak yang terdampak covid19 dengan memberikan  paket nutrisi," jelas Kang Irwan.
 
Irwan yakin bisa dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, akan semakin menguatkan masyarakat. "Saya mengajak masyarakat bekerjasama melawan pandemi Covid-19. Anggota PKS siap jadi yang terdepan melayani masyarakat. Mari bersama menemukan solusi. Bismillah, insyaa Allah bisa," katanya." katanya bersemangat. 

Sunarsih, Ketua DPC Jabon Sidoarjo menyampaikan terima kasihnya atas kedatangan Ketua DPW PKS di tempatnya. Ia berharap kegiatan PKS menambah kepercayaan masyarakat kepada PKS di kecamatannya.

"Alhamdulillah, semakin banyak program di sini, membuat PKS semakin dikenal. Warga menyambut baik berbagai kegiatan PKS di kecamatan Jabon," jelasnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh