Skip to main content

Meski Covid-19 Jatim Menurun, Dewan Ingatkan Kepala Daerah Jangan Terlena


Mediabidik.com
- Gubernur, bupati dan walikota diharapkan tidak terlena dengan kondisi yang ada saat ini terkait penyebaran covid- 19 dimasyarakat. Meski data yang ada terjadi penurunan kasus positif covid di Jatim. Termasuk banyaknya daerah di Jatim keluar zona merah dan menjadi zona oranye.

Bahkan data yang ada saat ini di Jatim hanya menyisahkan 4 kabupaten/kota yang masih zona merah. Yakni kabupaten Ponorogo, Nganjuk, Blitar, dan Kota Batu.

Menurut anggota Fraksi PDI perjuangan DPRD Jatim, Hari Putri Lestari,  melandainya kasus positif covid ini juga harus dilakukan pemantauan yang menyeluruh kepada masyarakat agar mereka bila ada yang sakit mau memeriksakan diri ke Rumah Sakit atau Puskesmas.

"Dari data yang saya terima, khususnya didaerah (pedesaan), banyak masyarakat yang alami sakit tidak mau memeriksakan dirinya ke rumah sakit atau puskesmas, padahal ada diantara mereka yang memiliki gejala indikasi covid," ujar Har Putri Lestari, Sabtu (28/08/21).

Menurut Tari sapaan akrabnya, data yang menunjukan angka bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian rumah sakit juga alami penurunan, juga jangan membuat kita terlena.

Data yang ada sesuai yang direlease Gubernur terjadi penurunan tingkat keterisian di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR). Rinciannya, BOR ICU RS dari 78 persen menjadi 51 persen, BOR Isolasi RS dari 81 persen menjadi 29 persen, BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 28 persen dan BOR Rumah Isolasi dari 50 persen menjadi 26 persen.

"Ini juga harus di sikapi hati hati. Jangan sampai keterisian rumah sakit turun, ternyata masyarakat yang terpapar covid enggan ke rumah sakit," ungkap mantan aktivis buruh ini.

Dijelaskan oleh anggota Komisi E DPRD Jatim ini, ketika dirinya turun ke beberapa desa di kawasan timur Jatim diantaranya Jember, Lumajang banyak masyarakat yang sakit memilih dirawat dirumah dari pada dirawat di rumah sakit atau puskesmas.

"Mereka tidak mau, mereka masih ada rasa takut kalau di rumah sakit dan terdeteksi covid. Mereka merasa diasingkan, tidak boleh ditunggu dan dijenguk, dan saat meninggal langsung dimakamkan tanpa disemayamkan di rumah, "jelasnya.

"Apalagi masih ada stigma aib di lingkungannya dari tetangga kalau terkena covid. Mereka akan diasingkan oleh masyarakat dan akhirnya mereka memilih lebih baik dirawat di rumah, meski tidak diketahui sakitnya apa," lanjutnya.

Dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat khususnya dipedesaan, Tari berharap pemerintah tidak kendur dan terus melakukan Sosialisasi terkait bahaya covid. Serta perlunya vaksinasi bagi masyarakat guna menciptakan herd imunnity. 

Dan yang terpenting, lanjut anggota DPRD Jatim yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) Jember - Lumajang, puskesmas, lurah/kepala desa dan RT/RW, juga harus terus aktif melakukan pengecekan & pendataan rumah ke rumah terkait covid agar segera diketahui, dan mendapat pengobatan atau perawatan. 

"Rumah yg tidak aman untuk isolasi mandiri maka pemerintah segera membawa ke isolasi terpadu yg dimonitor oleh dokter/perawat agar tidak terjadi cluster keluarga. Bila perlu dibawah ke puskesmas atau Rumah Sakit. Jangan sampai mereka isoman dan terlambat terdeteksi, parah baru di bawa ke rumah sakit," pintanya.

Dilapangan lanjit Tari dirinya juga dapat info banyak juga mereka diam-diam melakukan isolasi mandiri hingga meninggal dan dimakamkan tanpa melapor ke Puskemas atau Rumah sakit. 

"Intinya yang positif covid banyak yg tidak terdata. Puskesmas, Kepala Desa, RT/RW, Kasun, harus selalu aktif melakukan pendataan dan mendatangi mereka yang sakit dirumah untuk memastikan apakah terpapar covid atau tidak. Stigma penderita covid aib dan dikucilkan juga harua dikikis di masyarakat pedesaan. Tetap pro aktif dan waspada," pungkas wanita yang juga salah satu wakil ketua DPD PDI Perjuangan Jatim. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng