Skip to main content

Perkara Judi Online AK Ciputra Bakal Disidangkan

SURABAYA (Mediabidik) - Ang Karyadi Ciputra, tersangka perkara dugaan judi online bakal didudukan di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya untuk diadili.

Sesuai data administrasi PN Surabaya, pria yang menempati Apartemen Water Place Blok E No. 2106 Surabaya ini, bakal disidang dengan agenda pembacaan berkas dakwaan oleh Jaksa Penunut Umum (JPU) Suparlan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya pada Selasa (8/10/2019) mendatang.

Perkara teregister dengan nomor 2704/Pid.B/2019/PN Sby. Hal ini dibenarkan humas PN Surabaya Sigit Sutriono.

"Apa yang tercantum dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) adalah benar adanya, baik itu agenda pelaksanaan sidang maupun jenis perkaranya," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (4/10/2019).

Dalam data SIPP juga diceritakan, perkara ini berawal dari penangkapan Ang Karyadi Putra pada Kamis, 19 Juli 2019 lalu oleh anggota Polrestabes Surabaya. Ang ditangkap saat berada di apartemennya.

Sebelumnya petugas mendapat informasi tentang adanya perjudian jenis bola online yang dilakukan oleh tersangka. Selanjutnya petugas melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap tersangka dan  ditemukan sebuah HP Samsung Tab S1 warna gold dan 1 buah ATM BCA.

Kepada petugas, tersangka mengaku melakukan judi bola online melalui salah satu situs internet. Ia mendapatkan limit sebesar Rp10 juta dari Liyanto (DPO).

Transaksi judi online tersangka lakukan dengan cara tranfer sejumlah uang ke rekening milik Liyanto. Jika kalah taruhan, tersangka akan mentransfer ke rekening BCA 788078323 atas nama Liyanto, sedangkan jika menang, Liyanto mentransfer ke rekening BCA 3890433366 milik tersangka.

Bahwa tersangka dalam melakukan perjudian  tersebut tidak memiliki ijin dari pejabat yang berwenang dan apabila mendapatkan kemenangan, maka uangnya dipergunakan untuk kebutuhan tersangka.

Oleh jaksa, tersangka dijerat pasal 303 ayat (1) ke-3 KUHPidana. Dengan sengaja menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian. (opan)

Foto : Ilustrasi judi online

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...