Skip to main content

Dalam Acara Pisah Sambut, Sunarta Perkenalkan M.Dhofir Sebagai Penganti Dirinya

SURABAYA (Mediabidik) - Resmi, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur memiliki pimpinan baru. Hari ini, Senin (14/10/2019) diadakan pisah sambut di lantai 8 kantor Kejati Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Dalam kesempatan ini, pejabat lama, Dr Sunarta SH, MH memperkenalkan Dr Mohamad Dhofir SH, MH sebagai penganti dirinya kepada para undangan.
Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima Kodam (Pagdam) V Brawijaya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur serta deretan bupati dan walikota seluruh Jawa Timur.
Dalam pidatonya, Sunarta menilai Dofir bisa hebat lagi memimpin institusi Adhiyaksa di wilayah Jatim ini.
"Mengingat beliau (M.Dhofir) merupakan putra daerah asli Jawa Timur. Saya yakin beliau bisa lebih hebat lagi," ujar Sunarta disambut riuh tepuk tangan para undangan.
Sunarta juga tak lupa mengucapkan rasa bersyukur dan terimakasihnya kepada semua pihak yang selama ini membantu prestasi dalam kinerjanya.
"Saya sudah berkeliling (tugas, red) namun Jatim merupakan tempat yang paling berkesan bagi saya. Jawa timur merupakan provinsi yang ke 16 selama saya bertugas," terang Sunarta.
Ia juga mengatakan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi yang penuh dinamika. Namun semua permasalahan yang timbul, bisa diselesaikan berkat kerjasama yang sudah terjalin antar dalam Forum Komunikasi Pemimpin Daerah (Forkopimda). Ada Gubernur, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur.
Sunarta juga membocorkan bahwa dalam tugas awalnya sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (Sesjamintel) pada Kejaksaan Agung RI, dirinya diperintah untuk sering berkunjung ke daerah, dan daerah pertama yang bakal ia kunjungi adalah Jawa Timur.
"Untuk itu saya berharap saya bisa diterima (lagi) saat berkunjung ke Jawa Timur," candanya disambut tawa para undangan.
Sunarta juga berpamit Selasa pagi (15/10/2019) dirinya sudah terbang ke Ibukota guna menjalankan tugas jabatan barunya. (opan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh