Skip to main content

Investor Asing Mulai Lirik Transportasi Massal Modern di Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Rencana pemkot Surabaya membangunan sarana transportasi massal modern di Surabaya dalam bentuk Subway mulai dilirik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka tertarik untuk menginvestasikan dananya terhadap sistem transportasi yang nantinya akan menyambungkan ke zona wilayah perekonomian di Surabaya.

Untuk itu, Pemkot Surabaya mulai melakukan penjajakan terhadap seluruh investor baik dari dalam dan luar negeri perihal skema kerjasama yang akan dipakai.

"Terkait Subway ada beberapa (investor) dari luar yang sudah melirik itu seperti Inggris, belanda. Itu sudah mulai membuka komunikasi, tapi ya kita jajaki semua," terang wakil wali kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat ditemui usai mengikuti sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa (1/10/2019).

Politisi PDIP yang akrab disapa WS ini juga mengatakan bahwa saat ini pemkot Surabaya sedang mempersiapkan Faseibility Studies (FS) atau uji kelayakan terhadap moda transportasi ini, agar nantinya dapat diaplikasikan di Kota Pahlawan.

"Ini masih kita kumpulkan seluruh data untuk kita bikinkan FS nya," katanya.

Ia pun menginginkan agar nantinya proyek ini sudah dapat dimulai pada tahun depan pada tahap DED atau perencanaan fisik. "Ya kita kebut lah supaya bisa tahun ini paling tidak tahun depan kita sudah bisa jalan DED dan lain sebagainya," pungkasnya.

Diketahui, ide pembuatan transportasi massal ini direncanakan oleh Wakil Walikota Surabaya, Wishnu Sakti Buana.

Hal tersebut berkaca dari sistem transportasi MRT yang sudah dibangun di Jakarta. Namun konsep tersebut berbeda dengan Subway.

"Subway tidak akan meninggalkan moda angkutan umum maupun angkutan online yang sudah eksis," tandasnya.

Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, angkutan umum dan online nantinya bisa mengambil penumpang dari perumahan dan perkampungan menuju terminal Subway. 

"Pembiayaan angkutan umum seperti angkot, ojek online maupun Taksol akan dihitung per kilometer," ucapnya. (pan)

Foto : Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...