Skip to main content

Palsukan Sertifikat Ikan Arwana, Jeffri Utomo Gunawan Diadili

SURABAYA (Mediabidik) - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya akhirnya menggelar sidang perkara dugaan pemalsuan sertifikat spesimen satwa dilindungi, yang menjerat Jeffri Utomo Gunawan sebagai terdakwa.

Sidang perdana diruang Garuda 2 ini digelar dengan agenda pembacaan berkas dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Winarni dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Dalam dakwaan diceritakan, bahwa terdakwa diduga telah dengan sengaja menyimpan, memiliki, memelihara mengangkut dan memperdagangkan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup tanpa ijin resmi dari pihak yang berwenang.

"Terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai pasal 40 ayat (2) jo pasal 21 ayat (2) huruf a Undang Undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," terang jaksa.

Usai dibacakan, ketua majelis hakim Achmad Virzha menanyakan terkait kebenaran dari isi surat dakwaan JPU. Tanpa beban dan berpikir panjang, terdakwa Jeffri langsung membenarkan. "Benar pak hakim,"ujar terdakwa.

Slamet Priyanto, Penasehat Hukum (PH) terdakwa Jeffri, ketika diberikan kesempatan untuk mengajukan upaya hukum dengan mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi), menyampaikan tidak akan mengajukan Eksepsi dan menyetujui sidang untuk dilanjutkan. "Lanjut pak hakim," kata PH terdakwa.

Untuk diketahui, terdakwa berbisnis jual beli satwa dilindungi berupa ikan Arwana jenis Golden Red (Scelerophages Formosus), dan  Super Red (Scelerophages Formosus). Sedangkan bisnis yang terdakwa jalankan tersebut, tidak memiliki badan usaha dalam memperdagangkandan juga tidak menggunakan sertifikat asli hasil penangkaran. Melainkan sertifikat spesimen palsu yaitu sertifikat milik PT. Arwana Lestari. Tak hanya itu, terdakwa juga memalsukan alat transponder atau microchip yang palsu juga yang seharusnya dimasukan ke badan ikan.

Dari penangkapan yang dilakukan Ditreskrimsus Polda Jatim, ditemukan barang bukti berupa 45 ekor ikan arwana, dokumen sertifikat asal usul ikan arwana (certifikate of identity) diduga palsu, dokumen sertifikat asal usul ikan arwana (certifikate of identity) asli, dokumen Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SAT-DN) berserta lampirannya yang dikeluarkan oleh BKSDA Riau, dokumen Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SAT-DN) berserta lampirannya yang dikeluarkan oleh BKSDA Kalbar, satu dus berisi nota penjualan dan pengiriman ikan arwana,1 unit  telephone  seluler merk Samsung Galaxy S8+, Satu bungkus kemasan plastik berisikan microchip ikan arwana yang diduga palsu, satu buku Rekening BCA dengan nomor Rekening 3880395911 atas anama Jeffry Utomo Gunawan, satu  buku   Rekening   Bank    Mandiri  dengan   nomor  Rekening 3900-00-1784552-1 atas nama Jeffry Utomo Gunawan, satu buku Rekening Bank Maybank dengan nomor Rekening 1-753-11866-8v atas anama Jeffry Utomo Gunawan, dan satu buah passpor  Republik  Indonesia atas nama Jeffry   Utomo Gunawan dengan nomor passpor C1488104. (opan)

Foto : Tampak terdakwa Jeffri Utomo Gunawan saat jalani sidanh perdana di PN Surabaya, Selasa (8/10/2019). Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama