Skip to main content

Ditemani KH Idris Hamid Gus Ipul Blusukan di Lumajang

LUMAJANG (Mediabidik) - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Rabu (14/3). berkunjung ke beberapa titik di Lumajang. Salah satunya mampir di Pasar Klakah. Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyapa satu persatu para pengunjung pasar.

"Saya Saifullah Yusuf. Atau biasa disapa Gus Ipul," katanya saat menyapa penjual tembakau bahan lintingan. "Sudah tahu, Gus," balas Arsyad pedagang yang sudah 15 tahun mangkal di pasar itu. "Saya sudah hafal muka Gus Ipul. Insyaallah saya akan pilih nanti pas Pilkada," kata Arsyad meyakinkan pilihannya saat ditanya wartawan.

Kegiatan di Lumajang kali ini sangat istimewa karena Gus Ipul ditemani salah seorang ulama yang disegani, KH Idris Hamid.

Mengunjungi Lumajang, sudah lama direncanakan. Gus Idris, sapaan Kiai Idris, meminta Gus Ipul memasukkan rencana ke Lumajang sebagai salah satu kunjungan kampanyenya. Di kabupaten ini, para santri Kiai Idris banyak berkiprah. Gus Idris menginginkan para santrinya berdiri di barisan ulama Jatim.

Begitu tiba di pasar, Gus Ipul langsung berinisiatif membawa beberapa alat peraga kampanye/APK. Salah satunya stiker. Penyebaran APK biasanya sudah dilakukan sehari sebelum kampanye. Tapi hari itu, Gus Ipul turun dari mobil langsung menyambar stiker di mobil logistik.

"Saya ingin menyapa. Mengenalkan diri sendiri kepada para pemilih. Ada perasaan berbeda saat menyapa langsung dan berkenalan dengan para pengunjung dan penghuni pasar. Saya senang dan bangga saat saya mengenalkan diri ternyata mereka sudah tahu nama dan mengenal muka saya," kata Gus Ipul.

Di pasar, Gus Ipul langsung masuk, bersalaman dan menyapa para pedagang serta pengunjung pasar. Terhadap beberapa orang yang usianya agak lanjut, Gus Ipul tampak memegang erat tangan mereka. Beberapa di antara pengunjung pasar dicium tangannya. Kebiasaan yang sejak kecil ia lakukan terhadap orang yang lebih tua.

Ketika masuk ke dalam pasar, Gus Ipul berhenti di depan panjahit tradisional. Dengan mesih jahit edisi kuno, Syafi'ie, lelaki berusia 67 tahun itu, mengayuh. Menginjak pedal yang sudah 27 tahun menemaninya. Dengan pekerjaannya ini, ia menghidupi semua anggota keluarganya.

Gus Ipul tampak berbahagia bisa bertemu lelaki ini. Yang dikunjungi merasa senang. Lalu berbicara banyak. Berbincang tentang beberapa hal tentang kehidupannya. Gus Ipul hanya mengangguk. Tersenyum. Mengiyakan. Lalu pamit undur diri. Menepuk bahu. Lalu meninggalkannya dengan menitip stikter.

"Saya mohon doa. Semoga niat untuk mengabdi kepada masyarakat Jawa Timur bersamaan dengan taufiq Allah," kata Gus Ipul ketika bertemu makanik dan tukang vulkanisir. "Siap, Gus. Sampeyan gubernur kami ke depan. Insyaaallah kami dukung, Gus. Insyaallah menang," kata mereka. (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni