Skip to main content

Untuk Amankan Suara Khofifah - Emil, Golkar Siapkan 7000 Saksi

SURABAYA (Mediabidik) - Partai Golkar akan menjaga dan mengamankan suara pasangan calon gubernur – calon wakil gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak dengan menerjunkan 7000 saksi untuk Surabaya. Pengamanan suara tersebut dengan estimasi tiap TPS dijaga satu orang saksi.

"Jika di Surabaya ada 7000 TPS maka saksi jumlahnya juga 7000 orang. Tapi idealnya satu TPS ada dua saksi," kata Sekretaris DPD Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjutak usai rakor pemenangan DPD Golkar tingkat II. 

Anggota Komisi C DPRD Jatim itu menuturkan persiapan saksi di TPS merupakan amanat hasil Rapimnas tahun lalu. Dimana kabupaten/kota diwajikan bentuk badan saksi dengan koordinator tingkat provinsi. Saksi-saksi ini direkrut dari kader Golkar yang sudah memiliki KTA dan terhimpun di Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL).

Sahat menegaskan, jumlah saksi di Surabaya itu dapat menjadi modal dasar suara partai. Mengingat saksi di TPS juga mencoblos. Sementara untuk jumlah seluruh saksi di Jatim, Sahat tidak bisa merincinya secara pasti karena tiap kabupaten/kota jumlahnya bervariasi.

"Diharapkan bulan Mei 2018 semua saksi sudah masuk ke data base, dan data partai politik," pungkasnya.

Pria yang berlatar advokat itu menjelaskan, saksi-saksi tersebut tidak hanya untuk mengamankan suara pilgub jatim saja. Tetapi juga untuk pengamanan Pilkada serentak dan dilakukan pembinaan sampai Pileg dan Pilpres 2019.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...