Skip to main content

Gedung Dan Gaji Madin Tak Layak, Warga Madura Wadul Dewan Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Masalah Gaji Guru madarasah diniyah (Madin) masih menjadi persoalan tersendiri di pulau madura. Karena gaji yang mereka terima sangat minim sekali apalagi masih banyak guru madin yang belum terdata. 
 
"Dalam serap aspirasi warga Madura ternyata persoalan guru madin masih banyak muncul. intensif yang diberikan  Pemerintah Provinsi dirasa masih kurang serta masih banyak guru madin yang belum menerima karena belum terdata,' terang Mahud usai ditemui reses di Bangkalan, Sabtu (3/3).
 
Menurut Anggota DPRD Jatim asal Madura ini menyampaikan bahwa intensif bagi guru madin dirasa masih kurang, bila di hubungkan dengan tugas para guru madin dalam memberikan pengajaran akhlak pada para muridnya. banyak diantara mereka yang meminta agar Pemprov Jatim bisa memberikan tambahan terhadap gaji mereka.
 
"Apa yang diinginkan mereka bisa dimaklumi, mengingat tugas mereka juga tidak ringan. Menyiapkan generasi yang berakhlak. Tidak ada salahnya bila hal ini diperhatikan dan direspon agar intensif mereka bisa ditambah kedepannya," terang politisi asal PDIP Jatim ini. 
 
Selain permintaan kenaikan intensif para guru madin, dalam mendegar keluhan warga madura bahwa  masih banyak guru madin di madura yang belum terdaftar dan masuk data penerima intensif dari pemerintah provinsi yang selama ini sudah dianggarkan di APBD jatim.
 
Ditegaskan Mahhud, masih ada ribuan guru madin di madura yang belum terdaftar dan terdata, Mereka rata rata berada di daerah daerah pedesaan dan kepulaun yang ada di madura. 
 
"Kalau jumlah madrasahnya saya ada ribuan, maka yang belum terdata jelas mencapai ribuan. ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera dilakukan pendataan kembali oleh instansi berwenang agar mereka bisa mendapatkan hak mereka sebagai guru madin," tegasnya. 
 
Sementara itu untuk menunjang keberadan sekolah sekolah madrasah yang ada di pulau madura serta untuk mengimbangi program doble track Pemprov Jatim, Anggota komisi C DPRD jatim ini, juga meminta pemerintah provinsi memperhatikan infrastruktur bangunan untuk sekolah sekolah madrasah yang ada di Madura. 
 Apalagi masih banyak gedung sekolah madrasah dan ruang ruang kelas yang tidak layak pakai namun masih digunakan untuk proses belajar mengajar. 
 
" Pengelola sekolah madarash banyak yang telah menyampaikan ke saya. karena keterbatasan anggaran di pemerintah kabupaten yang ada di madura. Maka satu satunya cara ya lewat pemerintah provinsi. Kedepan dalam penganggaran hal ini harus dimasukkan. Baik di perubahan APBD jatim 2018 maupun pembahasan murni APBD jatim 2019, " pungkas Mahhud (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng