SURABAYA (Mediabidik) - Dianggap Kurang tegas dalam penertiban baliho pasangan calon pilgub Jatim, komisi A DPRD Jatim akan memanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim untuk menyampaikan alasannya.
"Banyak keluhan dari bawah kalau Bawaslu Jatim lemah kinerjanya. Panwaslu di daerah juga kurang tegas dalam menertibkan baliho paslon di musim kampanye saat ini, " ungkap Husnul Aqib anggota Komisi A DPRD Jatim saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/3).
Politisi asal Lamongan ini berharap Bawaslu Jatim selaku atasan dari Panwaslu kabupaten/kota seharusnya secara tegas dalam memberikan teguran jika ada Panwaslu mencoba tak netral di Pilgub Jatim.
"Kami akan panggil semuanya, karena ada tim paslon mengeluh adanya ketidaknetralan dari Panwaslu setempat," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gara-gara tebang pilih dalam menertibkan baliho paslon cagub Jatim, Partai Golkar Jatim selaku pengusung paslon nomor 1 Khofifah-Emil melaporkan Panwaslu kota Surabaya ke Bawaslu Jatim.
Wakil sekretaris Bappilu Partai Golkar Jatim Aan Ainur Rofik mengatakan partai Golkar melihat Panwaslu kota Surabaya terkesan rajin dalam menertibkan baliho Khofifah-Emil. Disisi lain baliho paslon Gus Ipul-Puti tak ditertibkan oleh Panwaslu kota Surabaya.
"Ada lima spanduk pasangan Saifullah Yusuf Puti Guntur Soekarno yang sampai hari jumat lalu belum diturunkan. Padahal, spanduk tersebut ada di jalan protokol dan ukurannya besar. Ada lima titik yang saya tahu mungkin baru dirubah hari ini, itu dipasang megah dan tidak ada teguran untuk mencopot itu. Contohnya saja di wilayah Keputran, Kupang dan Gunung Sari dan tidak ada teguran," tegasnya.
Aan juga mengaku kecewa dengan Bawaslu Jatim. Pasalnya,badan yang dipimpin oleh Mohammad Amin tersebut mengeluh tidak punya alat untuk menurunkan baliho berskala besar. Alasan itu dinilai tidak berdasar, dan bentuk kurang profesionalnya kinerja Bawaslu. (RoHa)
Comments
Post a Comment