Skip to main content

Kunjungi Pabrik di Nganjuk, Emil Disambut Hangat Ribuan Buruh

NGANJUK (Mediabidik) - Calon wakil gubernur Jatim Emil Dardak mengunjungi pabrik Plywood dan pabrik sepatu di kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Berkunjung di perusahaan Plywood, doktor termuda lulusan Jepang ini mendapatkan sambutan hangat dari ribuan buruh yang sedang bekerja. Didampingi langsung oleh Herry Widianto selaku komisaris PT. Dwi Tunggal Utama Chemical (DTUC) doktor termuda Jepang ini berkeliling melihat langsung proses produksi. 

"Pak Emil wakile bu Khofifah yang pinter itu, ujar salah satu buruh pabrik sambil berjalan meminta salaman diikuti buruh pabrik lainnya.

Di pabrik tersebut, Emil melihat satu persatu tahapan proses produksi dari perusahaan ini. Suami artis Arumi Bachsin ini menunjukkan apresiasinya atas usaha keras dari Pabrik Plywood yang mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Emil menilai pemilik pabrik plywood ini sebagai pengusaha sejati. 

"Pak Heri ini industrialis sejati, selain ulet dia mau mengembangkan sistem pabrikan. Beliau belajar dari apa yang dikembangkan oleh negara maju seperti Jepang maupun negara lainnya," ungkap Emil yang baru saja mendapatkan penghargaan Best In Unlocking Economic Potential (terbaik dalam mendayagunakan potensi ekonomi daerah).

Suami Arumi Bachsin ini juga mengaku sangat senang melihat pabrik plywood yang mampu menggunakan potensi daerah dan segala mesin yang dbuat dan diralat sendiri.

"Dia juga mempunyai bisnis yang saling terkait, mulai dengan bisnis bahan baku yang menunjang perusahaan kayu lapisnya perusahaan ini mampu memanfaatkan limbah kayu untuk dimaksimalkan dalam finishing papan lapis tersebut," imbuh Emil, Rabu (28/3).

Usai mengunjungi Pabrik Plywood, Emil langsung bergeser mengunjungi pabrik sepatu CV Perwira Sharma Mandiri yang berada di kecamatan yang sama. Tiba di lokasi, orang nomor satu di Trenggalek ini langsung disambut oleh ribuan pabrik yang mayoritas perempuan. Bahkan banyak buruh perempuan yang sedikit histeris kedatangan cawagub muda ini.

Tak henti-hentinya para buruh pabrik meminta swa foto bersama calon wakil gubernur pasangan Khofifah Indar Parawansa ini. Salah satu buruh pabrik bernama Siti berharap kedatangan Emil ini dapat memberikan keberkahan bagi perusahaan yang menaunginya maupun Jawa Timur kedepannya. 

"Saya sering lihat dari TV Pak Emil ini pinter, muda dan ganteng kagum pokoknya, insyallah kalau dipimpin orang pintar Jatim akan baik," tuturnya.

Kedepan Waketum APKASI ini ingin mendorong SMK yang ada, nantinya bisa membuka jurusan-jurusan yang menyesuaikan dengan industrialisasi pekerjaan di Jawa Timur. Bahkan doktor ahli tata kota ini sudah melakukannya di Trenggalek dengan membangun jurusan-jurusan baru semisal pariwisata, maritim, pertanian dan teknologi pertanian.

"Ke depan kami akan mendorong  jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri kita misalnya pertanian, pariwisata, maritim dan beberapa jurusan lainnya yang saat ini memang sangat dibutuhkan dan diyakini dapat menyerap lapangan pekerjaan lebih tinggi. Keberadaan SMK tidak hanya terfokus pada beberapa jurusan tertentu yang akhirnya menyebabkan penumpukan lulusan dan kesulitan mencari pekerjaan", pungkasnya.(RoHa)

Comments

  1. mintak tolong saya mintak nomer telepon yang bisa di hubungi dikarenakan saya mau kirim bahan/longkor ke pabrik

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...