Skip to main content

Risma Serahkan Santunan Klaim Asuransi Untuk Nelayan Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Penyerahan santunan klaim asuransi yang diberikan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya yang bekerjasama dengan Jasa Indonesia (Jasindo) kepada ahli waris nelayan yang meninggal dunia bernama Ambiyah warga RT 02 RW 02 kelurahan Made kecamatan Sambikerep Surabaya, Senin (3/7) di halaman Balai Kota Surabaya. 

Penyerahan santunan klaim asuransi langsung diberikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kepada ahli waris (istri dan anaknya), disaksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Joestamadji dan Kepala Cabang Jasindo, Setiadi Imansyah beserta jajaran perangkat daerah terkait.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Joestamadji mengatakan, asuransi yang diberikan berupa uang sebesar seratus enam puluh juta rupiah. 

"Asuransi ini disesuaikan dengan peraturan undang-undang untuk melindungi nelayan," kata Joestamadji.

yang sebelumnya menghadiri acara halalbihalal bersama wali kota dan pegawai negeri sipil lainnya pagi tadi. 
Selain itu, sambung Joestamadji, bagi nelayan surabaya yang ingin mendapatkan asuransi harus memenuhi beberapa syarat diantaranya memiliki kartu nelayan dan ber KTP Surabaya. 

Sedangkan untuk proses pengurusan kartu asuransi nelayan membutuhkan waktu 15 hari. "Khusus untuk KTP harus warga surabaya, karena itu perintah dari ibu wali kota," tegasnya. 

Program yang sudah berjalan selama 2 tahun ini berhasil mengumpulkan 2260 nelayan surabaya dan saat ini sebanyak 1700 nelayan sudah tercover menerima asuransi tersebut. 

Joestamadji menjelaskan, dari 2200 nelayan yang diusulkan untuk menerima asuransi, tidak dipungkiri pemerintah menemui kendala ketika hendak melakukan pendataan. "Banyak macam alasan, ada yang kartunya hilang dan kartu habis, akibatnya mereka malas untuk mengurus kembali," ungkapnya. 

Pria asli Klaten ini menambahkan pesan dari ibu wali kota yang sempat dibisikkan kepadanya. "Tadi ibu bilang sama kami kalau memberi asuransi harus layak dan sepantasnya, paling penting perhatikan pendidikan anaknya sampai tuntas," terang mantan Kabid Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Surabaya ini. 

Sementara itu, Kepala Cabang Jasindo, Setiadi Imansyah menuturkan usai santunan ini diberikan kepada nelayan yang meninggal, Jasindo bersama dinas terkait akan terus berkoordinasi dan mensosialisasikan kepada nelayan lain akan pentingnya asuransi ini. 

"Seperti pemberian santunan kepada nelayan yang terjadi hari ini, akan cepat menyadarkan nelayan akan pentingnya asuransi tersebut dan seberapa besar manfaatnya ke depan," ujar Setiadi.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama