SURABAYA (Mediabidik) - Jawa Timur membutuhkan seorang konseptor pembangunan dan ekonomi untuk menjadi pemimpin. Untuk itu, masyarakat maritim di Jatim meminta mantan Asisten II Pemprov Jatim dan juga pernah menjabat Kepala Bappeda Provinsi Jatim Hadi Prasetyo untuk running pilgub Jatim 2018.
Saat ini, mayoritas yang muncul di permukaan hanya diisi calon dari partai politik dan tokoh bisnis. Pejabat murah senyum yang akrab disapa Hadi Pras, ini sekarang menjabat Komisaris Utama PT SIER.
"Jatim butuh seorang profesional, seorang konseptor pembangunan dan ekonomi Jatim ke depan," tegas Ketua Forum Masyarakat Maritim, Kelautan dan Perikanan Jatim Oki Lukito.
Dari pandangan Oki, tokoh yang muncul sekarang banyak yang dari politikus, ada Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Mensos Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, kemudian pengusaha yang juga Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Demikian pula dengan cawagubnya juga banyak dari kalangan politikus seperti Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Ketua PDIP Jatim Kusnadi dan Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono. "Dari kalangan profesional belum ada yang muncul, padahal persoalan Jatim ke depan adalah bagaimana mempertahankan pertumbuhan ekonomi Jatim tetap pada tracknya," ujarnya.
Oki melihat sosok Hadi Pras yang selama ini berdiam diri, sudah saatnya untuk tampil ke permukaan. Minimal ikut masuk dalam bursa cawagub Jatim yang bisa ditandemkan ke semua calon, seperti Gus Ipul, Khofifah atau Risma.
"Para calon semua populer, namun mereka perlu didampingi tokoh profesional sehingga ada yang mengelola pemerintahan dari dua sisi, yakni kepopuleran dan profesional," tuturnya.
Jatim secara ekonomi memang sudah bagus, namun sejak ekonomi Indonesia tidak stabil, Jatim juga terimbas. Apalagi pengangguran usia produktif juga menumpuk. Dia menjelaskan, Indonesia dan Jatim mendapat berkah bonus demografi pada periode 2018-2030-an yg ditandai dengan melimpah ruahnya jumlah penduduk angkatan kerja produktif.
"Ini bisa jadi berkah, tapi bisa jadi musibah bila angkatan kerja produktif yang berlimpah hingga jutaan orang tidak bisa diserap oleh perkembangan ekonomi yang memadai. Khususnya dalam hal penyediaan lapangan dan kesempatan kerja. Sektor maritim kelautan dan agraris menjadi sektor yang bagus untuk bisa mengatasi berbagai persoalan," katanya.
Bila dampak bonus demografi tidak terkelola dengan baik dan tepat, ini bisa jadi efek domino yg mengerikan, bisa meledak angka pengangguran dan kesenjangan ekonomi sosial yang melebar. Juga, kemiskinan bisa makin dalam dan parah.
Perekonomian sekarang ini berat dan masih makin berat dalam lima tahun mendatang. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan penurunan. "Sektor retail menurun, industri menurun, bahkan sektor properti menurun hingga 60 persen. Bisa dibayangkan betapa tantangan 2018 dan ke depannya sangat berat. Tidak cukup hanya dengan pendekatan sosial, tetapi juga ekonomi yang tajam dan solutif," tukasnya.
Konsep-konsep pembangunan di pemprov Jatim juga sebagian besar buah pemikiran Hadi Prast. Bila ini dituangkan dan dijabarkan saat dia masuk dalam bursa cawagub nanti, hasilnya akan maksimal. Apalagi sekarang sejumlah parpol masih membuka peluang untuk mendaftar, seperti Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai NasDem.
"Para tokoh elit partai harus melihat dan mempertimbangkan ini. Bukan sekadar menang kalah dalam pilkada, bukan soal bagi bagi kekuasaan tetapi benar benar soal beban berat masyarakat sosial maupun ekonomi. Bila partai politik ingin diangap partai yang membela rakyat, maka gabungan antara politikus dan profesional sangat dibutuhkan," pungkasnya.(rofik)
Comments
Post a Comment