SURABAYA (Mediabidik) - Setelah Nahdlatul Ulama (NU) gencar menyuarakan calon gubernur (cagub), kini giliran Muhammadiyah yang buka suara di Pilgub 2018. Sebuah diskusi pun digagas untuk mencari sosok pemimpin bagi Jatim.
Ketua lembaga hikmah kebijakan publik pimpinan wilayah Muhammadiyah Jatim Suli Da'im mengatakan, sebagai lembaga yang mewakili Muhammadiyah untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak. Dirinya juga ingin memberikan gambaran serta masukan terkait Pilgub 2018.
"Bahkan kalau memungkinkan menawarkan kepada partai politik. Sebab, mereka ini yang mempunyai tugas dalam mengusung calon kepala daerah," ujar Suli, Jumat (14/7).
Sikap tersebut bukanlah sebagai respon untuk menyaingi NU yang telah memberikan rekomendasi terkait Pilgub. Suli melanjutkan, sebagai organisasi yang memiliki ribuan lembaga pendidikan, sumber daya manusia (SDM) Muhammadiyah punya kualifikasi untuk ditawarkan ke masyarakat. Maka dari itu, alangkah baiknya jika bisa padu antara NU dan Muhammadiyah dalam mencari pemimpin di Jatim. Melihat kondisi provinsi dengan penduduk 32 juta jiwa ini yang religius.
"Karena apapun memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Jatim memungkinkan untuk duduk bersama membicarakan pemimpin mana yang disukai. Kemudian dibawahnya bisa tercipta satu kesatuan. Sehingga tercipta Jatim lebih kondusif, bermartabat, berkeadilan dan membangun lebih bagus lagi," urainya.
Oleh sebab itu, pria yang juga anggota DPRD Jatim ini telah menggagas sebuah diskusi tentang bagaimana membangun Jatim kedepan. Seluruh tokoh masyarakat, partai dan nama yang muncul dalam bursa cagub pun diundang. Hal ini selaras sebagai tugas pengurus Muhammadiyah Jatim untuk memberikan masukan kepada para pemimpin.
"Kami menungu ruang yang tepat untuk mengumumkan itu (calon gubernur). Tapi setidaknya siapapun yang dimunculkan, dapat memberikan representatif pada masyarakat Jatim," pungkas Suli Daim usai ikuti Paripurna DPRD Jatim. (rofik)
Comments
Post a Comment