Skip to main content

Antisipasi Kelangkaan Garam, Pemkot Gandeng Kelompok PUGAR Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Kelangkaan garam di kota Surabaya ahkir-ahkir menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Surabaya, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan melakukan beberapa antispasi terkait masalah tersebut. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Joestamadji mengatakan, dirinya akan melakukan beberapa antispasi dengan mengajak koperasi di daerah surabaya untuk menjadikan gudang yang ada di daerah pakal sebagai tempat penghasil garam yang dapat langsung dikemas oleh pelaku koperasi. 

"Melalui hasil 70 ribu ton garam yang ada, kami ingin adanya peningkatan untuk tidak lagi memproduksi garam krosok melainkan menghasilkan garam konsumsi yang langsung dikemas oleh pelaku koperasi di sana," terang Joestamadji saat menggelar jumpa pers di kantor Humas surabaya, Jum'at (28/7). 

Dirinya juga menuturkan, pihaknya akan terus meningkatkan produksi dan mempercepat proses pembuatan garam dengan menggandeng kelompok Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) Kota Surabaya. 

"Sebenarnya, bulan Juli kemarin kita sudah melakukan start ditambah pantauan BMKG yang mengatakan kondisi cuaca memasuki bulan kemarau, namun ternyata diluar dugaan, Surabaya diguyur hujan selama 2 hari, akibatnya petani garam gagal panen," imbuhnya.  

Joestamadji atau yang akrab disapa Joes menambahkan, langkanya produksi garam di surabaya dipengaruhi beberapa faktor seperti kualitas air laut, intensitas matahari dan musim hujan yang panjang.  Akibatnya, harga garam di pasar ikut melambung tinggi. 

"Harga garam yang biasanya 300 rupiah kini menjadi 3.500 per kg gram, lalu harga garam per sak yang dulunya 50 ribu kini menjadi 180 ribu," ungkap Joestamadji. 

Sementara itu untuk jumlah petani dan luas lahan petani di surabaya selama tahun 2016 terbagi atas 3 kecamatan masing-masing di kecamatan Benowo dengan jumlah petani sebanyak 79 orang dan luas lahan 330.87 hektar, lalu kecamatan Pakal dengan 41 petani dan luas lahan 267.28 serta kecamatan Asemrowo dengan jumlah 4 petani dan luas lahan 25,5 hektar. Semua menggunakan teknologi geoiskolator," terang Joestamadji. 

Di sisi lain, Joestamadji juga menegaskan isu garam yang dicampur tawas di beberapa daerah tidak benar. "Hasil tes dan uji lab yang dilakukan BPPOM dan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa hasilnya negatif," imbuhnya. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...