Skip to main content

Gelar Dolly Saiki Fest, Guna Mensejahterahkan Warga Eks Lokalisasi

SURABAYA (Mediabidik) - Dampak alih fungsi lokalisasi kawasan eks lokaslisasi Dolly, menjadi perhatian pemerintah kota (Pemkot) Surabaya. Kawasan yang dulunya dikenal sebagai sarang prostitusi tersebut, kini disulap menjadi tempat berkumpulnya pelaku UMKM untuk melatih ketrampilan dan meningkatkan perekonomian mereka lewat tampilan produk makanan dan minuman yang akan ditawarkan di pasar lokal maupun internasional.

"Kami tidak ingin apa-apa, yang diinginkan adalah semua bisa hidup sejahtera," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri launching Dolly Saiki Fest di kawasan Putat Jaya gg. lebar, Surabaya, Jawa Timur (13/5/2017).

Wali Kota menuturkan kepada warga sekitar agar menitipkan produk UKMnya ketika acara bazar yang akan diadakan setiap bulan. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan produk mereka di pasar serta perlahan-lahan meningkatkan perekonomiannya.

"Liponsos dan sebagainya apapun silahkan ditaruh disini semuanya gratis tidak ada biaya apapun. Cuma nanti ada SPG yang kita siapkan untuk menjaga dan kita bayar menggunaan  anggaran APBD. Silahkan kalau mau digunakan," ajaknya dalam launching yang juga dihadiri oleh Kapolrestabes surabaya, Kombes. M.Iqbal beserta jajaran perangkat daerah terkait.

Ditanya langkah ke depan terkait pengembangan usaha dari pelaku UKM di kawasan Dolly, Risma bersama jajaran perangkat daerah terkait akan membeli 17 wisma yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat berjualannya pelaku UKM.

"17 wisma tersebut nantinya akan dibuat sebagai tempat berjualan bagi pelaku UKM agar produk mereka semakin dikenal masyarakat, sehingga wajah Dolly akan menjadi tempat wisata bagi masyarakat. Selebihnya, beberapa titik lokasi di sekitar kawasan tersebut akan dijadikan taman oleh Pemkot," urai Mantan Kepala Bappeko tersebut.

Sebelum mengakhiri sambutan, tak lupa rasa syukur dan terima kasih disampaikan orang nomor satu di surabaya tersebut. Menurutnya, dukungan dari jajaran kepolisian dan TNI serta teman-teman yang berasal dari komunitas bicara surabaya akan semakin mengiisiasi ruang gerak anak-anak muda surabaya.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes, M.Iqbal sangat mendukung kegiatan ini. Baginya, pengelolaan aspek seperti ini mampu dijadikan sebagai perekat untuk selangkah terus maju ke depan dalam rangka pembangunan di Kota yang sebentar lagi akan bertambah usianya.

"Mungkin kalau bukan Bu Risma, kehidupan masyarakat di Dolly tidak akan jadi seperti ini," imbuh Iqbal.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni