SURABAYA (Mediabidik) - Tim juri kompetisi pelayanan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) mengapresiasi posko siaga alias Command Center milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Apresiasi tersebut disampaikan ketika rombongan tim juri meninjau Command Center di Gedung Siola, Sabtu (20/5/2017).
Rombongan tim juri diantaranya Prof Siti Zuhro, JB Kristiadi dan Tulus Abadi, diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Antiek Sugiharti yang menyampaikan penjelasan perihal Command Center, beserta Asisten I Sekkota Surabaya, Yayuk Eko Agustin, Asisten III Sekkota Hidayat Syah dan beberapa kepala dinas yang berkaitan dengan Command Center.
Ketua tim Panel Independen Kompetisi Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB, JB Kristiadi mengatakan, untuk kompetisi pelayanan publik ini, tim juri telah melakukan evaluasi dan penyaringan kurang lebih 3400 inovasi pelayanan publik yang diusulkan dari kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, dan lain sebagainya. Dari jumlah itu, diseleksi menjadi 1300, kemudian turun jadi 150 dan turun lagi jadi 99 inovasi. "Sekarang sudah 99 besar. Command Center ini salah satunya. Dan puncaknya nanti adalah top 40 inovasi pelayanan publik," ujar JB Kristiadi.
Menurut JB Kristiadi, ada empat parameter yang dipakai tim juri dalam melakukan evaluasi terhadap inovasi pelayanan publik. Yakni, inovasi tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat luas, berkelanjutan, bisa direplikasi di daerah/instansi lain, serta inovasi nya unik. Dan juga yang tidak kalah penting adalah semangat untuk menghasilkan inovasi.
"Untuk Command Center ini sudah memenuhi empat hal itu. Belum banyak daerah yang menerapkan seperti ini. Utamanya telah terintegrasi antar dinas dan instansi sehingga memudahkan masyarakat. Biasanya sendiri-sendiri. Karena terintegrasi, fungsinya jadi luar biasa, tidak hanya bagi masyarakat tapi juga sesama instansi. Semisal polisi bila membutuhkan data pelanggaran lalu lintas, di sini ada datanya," sambung dia.
Tulus Abadi dari tim juri menambahkan, usulan inovasi yang masuk ke tim juri sangat beraagam. Ada yang berasal dari masyarakat maupun inisiatif pemerintah. Semisal di Flores ada inovasi penanganan ibu hamil, lalu di Madura ada inovasi agar sapi milik warga, lebih produktif. Muaranya adalah demi peningkatan pelayanan publik melalui teknologi maupun infrastruktur. "Kemungkinan Juli nanti sudah keluar hasil nya top 40 inovasi pelayanan publik ini," ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyampaikan, yang terpenting dengan adanya kompetisi pelayanan publik ini, kinerja terhadap pelayanan publik semakin cepat dan responsive. "Harapan kami, pelayanan cepat dan tanggap untuk warga Surabaya," ujarnya.
Selama memberikan paparan kepada tim juri, Antiek menjelaskan gambaran tentang Command Center. Mulai dari bagaimana prosedur penanganan laporan dari masyarakat, hingga laporan apa saja yang masuk. Dia juga menjawab beberapa pertanyaan dari tim juri. Diantaranya berapa banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam Command Center ini. Antiek lantas menjawab ada dari Dishub, Dinkes, PMK, DKP, Satpol PP, PMI, Basarnas, Linmas, Kepolisian, Tim SAR dan perangkat daerah terkait. "Mereka bertugas selama 24 jam dengan tiga shift. Begitu ada laporan masuk, ada petugas yang mengkomando dan segera ditindaklanjuti. Semisal bila ada laporan kejadian kebakaran, respons time kita nggak sampai 10 menit," jelas Antiek.
Posko siaga Command Center merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk merespons cepat aduan darurat dari masyarakat Kota Surabaya. Laporan masyarakat seperti kebakaran, pohon tumbang, Penerangan Jalan Umum (PJU) rusak, hingga anak hilang, akan ditangani secara cepat. Warga hanya perlu menelepon ke nomor 112 dan aduannya akan segera direspons. Sejak diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada akhir Juli 2016 lalu, Command Center telah efektif melayani aduan darurat masyarakat melalui nomor pengaduan 112. Nomor tersebut bisa diakses 24 jam dan bebas pulsa.(pan)
Comments
Post a Comment